Gairah Pariwisata Bukittinggi Setelah PSBB Berakhir

Operasi Patuh Singgalang 2020 Bukittinggi

Jam gadang Bukittinggi. (Foto: Irwanda/Langgam.id)

Langgam.id - Pemerintah Kota Bukittinggi mengklaim dunia pariwisata di wilayahnya mulai bergairah setelah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dicabut. Pembukaan sejumlah kawasan objek wisata itu telah berlangsung sejak 30 Mei 2020.

Selanjutnya, Kota Bukittinggi satu-satunya daerah di Sumara Barat (Sumbar) yang mulai menjalankan kenormalan baru hidup berdampingan dengan covid-19 sejak 1 Juni 2020. Seiring dengan dibukanya objek wisata, penerapan protokol kesehatan tetap menjadi yang utama.

Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kota Bukittinggi mencatat ribuan orang mulai mendatangi objek wisata sejak mulai dibuka kembali. Namun kunjungan wisatawan itu masih berskala lokal karena PSBB di Sumbar belum dicabut.

"Alhamdulillah, sudah mulai ada kunjungan, tapi belum ramai. Sejak dibuka sampai kemarin itu kurang lebih sekitar 3.000 kunjungan di objek wisata. Tapi kami tetap harus menerapkan protokol covid-19," kata Kepala Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Disparpora Kota Bukittinggi, Suzi Yanti dihubungi langgam.id, Kamis (4/6/2020).

Suzi mengungkapkan setiap pengunjung diwajibkan menggunakan masker dan menjaga jarak. Pihaknya juga menyediakan titik lokasi tempat untuk mencuci tangan.

"Begitupun mengukur suhu tubuh pengunjung. Petugas kami juga selalu mobile memantau pengunjung terkait penerapan jaga jarak dan memakai masker," ujarnya.

Ia mengatakan kunjungan objek wisata yang paling diminati tetap Jam Gadang, karena kawasan itu gratis. Namun beberapa objek wisata lain maupun yang berbayar juga mulai dikunjungi masyarakat lokal.

"Kebun Binatang, Panorama Lobang Jepang dan Benteng Fort de Kock. Tapi tetap jam gadang jadi ikon, karena free memang ramai," kata Suzi.

Disparpora Kota Bukittinggi terus melakukan perkembangan dalam sektor pariwisata, termasuk selama masa PSBB membenahi beberapa objek wisata. Begitupun dalam tatanan kenormalan baru ini akan bekerja dengan industri pariwisata secara bersama-sama.

"Namun karena PSBB Sumbar belum dicabut, maka kita belum mengimbau terlalu gencar bagi wisatawan di luar Sumbar. Masih Sumbar aja dulu, itu pun harus selektif melihat KTP mana tahu dari Padang, jangan-jangan dari daerah pandemi zona merah. Kita masih lokal aja dulu," tuturnya. (Irwanda/ICA)

Baca Juga

Jumlah narapidana yang meninggal akibat minuman oplosan di Lapas Kelas II A Bukittinggi, Sumbar, terus bertambah, kini menjadi empat
Napi Meninggal Akibat Minuman Oplosan Jadi 4 Orang, Ditjenpas Sumbar Bentuk Tim Internal
Jumlah narapidana yang meninggal akibat minuman oplosan di Lapas Kelas II A Bukittinggi, Sumbar, terus bertambah, kini menjadi empat
Minum Alkohol untuk Campuran Parfum, 1 Warga Binaan Lapas Bukittinggi Meninggal
Jumlah narapidana yang meninggal akibat minuman oplosan di Lapas Kelas II A Bukittinggi, Sumbar, terus bertambah, kini menjadi empat
22 Warga Binaan Lapas Bukittinggi Diduga Keracunan
Pahlawan Nasional Usmar Ismail Diabadikan Jadi Nama Jalan di Bukittinggi
Pahlawan Nasional Usmar Ismail Diabadikan Jadi Nama Jalan di Bukittinggi
Kemenpar mengumumkan 110 Karisma Event Nusantara (KEN) 2025. Sebanyak sembilan KEN 2025 tersebut berasal dari Sumatra Barat (Sumbar).
9 Agenda Pariwisata di Sumbar Masuk Karisma Event Nusantara 2025
Pemprov Sumbar resmi meluncurkan Calendar of Event (CoE) atau Kalender Event Pariwisata untuk tahun 2025. Gubernur Sumbar, Mahyeldi
Ada 97 Event Pariwisata Sumbar Tahun Ini, Berikut Daftarnya