Langgam.id - Gadis asal Lintau Buo Utara, Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat, Novia Wella mengubah jerami yang biasanya dibakar setelah panen menjadi kerajinan yang bernilai ekonomis.
Wella piawai membuat aneka bentuk hewan seperti harimau, rusa dan jerapah dengan bahan dasar jerami yang ternyata diminati banyak orang.
"Saat ini saya mengembangkan kerajinan ini dan mulai menjualnya," ujar gadis berusia 25 tahun yang saat dihubungi pada Selasa (8/1/2019), sedang berada di Batusangkar itu.
Karya ini, sudah dipasarkan ke beberapa daerah, baik di dalam maupun di luar Sumbar. Selain beberapa kota di dalam provinsi, kerajinan tersebut juga sudah mulai dipasarkan hingga ke Pekanbaru, Teluk Kuantan, Bangkinang dan Pasir Pangaraian.
Menurut Wella, aktivitas tersebut berawal dari tugas sekolah. Karena terus ditekuni akhirnya keterusan jadi kerajinan yang memancing pembeli.
Ia mengatakan, tingkat kesulitan membuat masing-masing bentuk replika berbeda-beda. "Semakin banyak lekuk tubuh hewan yang dibuat maka semakin rumit pula pembuatannya."
Harga yang ia patok untuk masing-masing kerajinan pun cukup beragam, tergantung pada ukuran serta kerumitan dalam proses produksi. "Untuk kerajinan yang paling murah dimulai dari angka Rp10.000 dan paling mahal seharga Rp2 juta," katanya.
Industri kerajinan yang ia namai dengan Jerami Handycraft itu sanggup memproduksi 10 hingga 20 kerajinan ukuran kecil per hari. Sementara, untuk yang berukuran besar ia hanya mampu memproduksi lima sampai 10 kerajinan per hari.
Namun, ia mengaku masih terbentur masalah modal usaha yang kemudian berdampak pada produktivitas. "Ke depan saya berharap industri kecil ini terus berkembang sehingga dapat menyerap lebih banyak tenaga kerja serta memenuhi permintaan pasar," ujarnya. (Syahrul Rahmat/HM)