Langgam.id - Puluhan masyarakat yang mengatasnamakan Forum Masyarakat Minangkabau (FMM) kembali menggelar aksi penolakan terhadap wisatawan China yang berada di Sumatra Barat untuk beriwisata. Mereka meminta agar wisatawan tersebut diisolasi selama berada di daerah itu.
Penasaehat FMM, Jel Fatullah menyebutkan, sebelumnya mereka juga sudah melakukan aksi penolakan di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumbar, dalam aksi tersebut, salah satu poin yang disepakati menurut Jel, yaitu pemulangan wisatawan China segera dalam 2x24 jam.
"Kita ada tujuh kesepakatan, mereka dipulangkan, tapi ternyata berat dan susah karena carter pesawat. Sebenarnya itu bukan urusan kita, itu resiko mereka," ujarnya di Padang, Rabu (29/1/2020).
Baca juga : FMM Desak Pemerintah Pulangkan Turis China
Namun, melihat kondisi yang cukup rumit untuk segera memulangkan wisatawan China itu, Jel mengaku menerima hal itu. Tapi, ia meminta semua wisatawan China yang berada di Sumbar, diisolasi. "Itu juga merupakan hasil kesepakatan kita kemarin," jelasnya.
Menurut Jel, pihak travel agent tidak mengindahkan kesepakatan tersebut. "Ternyata pihak travel tidak mengindahkan, mereka melecehkan kesepakatan, sehingga turis ini dibawa kemana-mana dan jalan-jalan," ungkapnya.
Jel mengaku, pihaknya juga sudah melakukan pengecekan di hotel tempat wisatawan China menginap. Namun, tidak ada ditemukan wisatwan China di sana. "Artinya, wisatawan China dibawa jalan kemana-mana," ucapnya.
Ia menilai, pihak travel lebih berkuasa dari Pemerintah Perovinsi Sumatera Barat. "Seanidainya memang tidak diindahkan, walaupun turisnya sudah balik, kita akan perkarakan pihak travel, membawa mudarat mereka. Kalau ada korban, akan kita seret ke pengadilan," katanya.
Pantauan Langgam.id di lapangan, massa melakukan aksi sekitar pukul 09:00 WIB. Selama aksi, juga dikawal oleh pihak kepolisian. Massa kemudian membubarkan diri sekitar pukul 11:00 WIB. (Rahmadi/ZE)