Langgam.id - Sebanyak 40 perguruan silek di Solok ikut ambil bagian dalam festival silek tuo Minggu (10/9/2023) di Istiqlal Park, Kota Solok. Festival itu merupakan rangkaian puncak dalam event Galanggang Silek Tuo Pusako Lamo yang digelar Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatra Barat melalui UPTD Taman Budaya.
Pelaksanaan festival di area lapangan Merdeka Kota Solok tersebut menyita perhatian masyarakat. Ratusan masyarakat ikut menyaksikan langsung adu ketangkasan para pesilat dalam memperagakan jurus silat dari berbagai aliran yang ada di Solok Raya.
Dalam pembukaan festival, Kepala Dinas Kebudayaan melaluinya kepala UPTD Taman Budaya, Supriyadi mengaku sangat kagum dengan antusiasme sasaran silek di Solok mengikuti festival. Bahkan tidak sedikit yang datang dari daerah pelosok.
“Apresiasi kami terhadap semangat dari sasaran-sasaran silek yang ada di Solok. Mayoritas pesertanya generasi muda. Dan, ini merupakan modal utama dalam pelestarian silek tuo di Solok pada masa mendatang,” kata Supriyadi, dalam siaran resmi yang diterima langgam.
Dinas Kebudayaan melalui UPTD Taman Budaya juga menyampaikan terimakasih terhadap anggota DPRD Sumbar H. Daswippetra Dt. Manjinjiang Alam yang mengalokasikan dana pokirnya untuk pelestarian seni tradisi daerah
“Dengan kepedulian para tokoh, kita yakin, seni tradisi warisan Minangkabau akan tetap lestari di masa mendatang. Semoga ke depan akan lebih besar lagi event yang digelar sehingga lebih memotivasi sasaran silek,” bebernya.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Solok, Milda Murniati juga menyampaikan terimakasih terhadap tokoh Kota Solok yang sangat peduli dengan seni tradisi daerah. Dengan dukungan berbagai pihak, event seni tradisi di Kota Solok begitu hidup.
“Pemerintah Kota Solok siap berkolaborasi dengan pihak terkait, serta dengan para tokoh untuk pelestarian seni tradisi. Ke depan, tentunya kita siapkan event seni tradisi yang lebih besar lagi sebagai daya tarik tarik bagi generasi muda dalam pelestarian seni tradisi,” ungkapnya.
Anggota DPRD Sumbar, H. Daswippetra Dt. Manjinjiang Alam menuturkan, sebagai kekayaan seni budaya daerah, silek tuo perlu dilestarikan. Para pegiat silek dan sasaran-sasaran yang ada di daerah perlu dibina sehingga tetap eksis.
“Silek tuo atau silek tradisi merupakan kekayaan yang tak ternilai harganya. Hampir lengkap, nyaris semua beladiri ada di dalamnya. Begitulah kehebatan nenek moyang kita dahulu. Nah jangan sampai kekayaan ini hilang ditelan zaman,” kata Daswippetra yang juga tuo silek Kota Solok itu.
Ke depan, kata Politisi PPP itu, dirinya akan terus bergerak untuk mengembangkan seni tradisi daerah, termasuk silek. Apalagi, masih banyak sasaran silek yang tersembunyi di daerah Solok.
“Ke depan kita ingin silek ini menjadi seni tradisi yang digandrungi anak muda Minang. InsyaAllah kita akan lakukan pembinaan terhadap sasaran-sasaran silek dan membuat event yang lebih besar sebagai pemantik aktifnya sasaran-sasaran silek,” tutupnya.
Dalam festival yang direncanakan berlangsung selama satu hari itu, penyelenggara juga menyediakan uang transportasi bagi sasaran yang ikut berpartisipasi. Tidak hanya itu, juga ada reward bagi peserta yang menjadi terbaik dalam festival.
Sehari sebelumnya, Galanggang Silek Tuo Pusako Lamo diawali dengan Focus Group Discussion tentang pelestarian silek tuo. Kemudian dilanjutkan dengan pelatihan juri serta mangulipah di halaman kantor KAN Lubuk Sikarah Kota Solok. (*/Fs)
