Langgam.id - Komunitas Pemuda Generasi Hamka (KPGH) Nagari Sungai Batang bekerjasama dengan Pemerintah Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatra Barat (Sumbar) menggelar Festival Rinuak dengan tujuan pelastarian ikan endemik yang terdapat di Danau Maninjau, Senin (30/12).
Rudi Yudistira, Koordinator KPGH Nagari Sungai Batang, menyebutkan adanya Festival Rinuak sebagai upaya penyelamatan ikan endemik yang mulai terancam punah. “Ini merupakan event tahunan, dengan tujuan untuk melestarikan Rinuak,” ujarnya saat dihubungi Langgam.id via telepon.
Selain itu, menurut Rudi, Festival Rinuak juga bertujuan untuk mengangkat Rinuak sebagai brand utama promosi wisata. “Ingin mengangkat kembali potensi wisata di Kabupaten Agam lewat Rinuak ini,” jelasnya.
Festival Rinuak, katanya, juga melibatkan masyarakat untuk terjun langsung ke Danau Maninjau menangkap Rinuak dengan cara tradisional.
“Saat ini, Rinuak sudah semakin langka, dua bulan terakhir itu sudah sangat sulit didapatkan, kita juga belum tahu apa penyebabnya, yang jelas festival ini sebagai salah satu upaya untuk melestarikan Rinuak,” ungkapnya.
Diketahui, Rinuak merupakan sejenis ikan tawar yang hidup di Danau Maninjau. Rinuak, dalam bahasa Minang berarti kecil. Sesuai namanya, Ikan Rinuak memiliki bentuk yang sangat kecil, berwarna putih kekuningan, mirip seperti Ikan Teri Medan.
Ikan Rinuak sangat istimewa, karena hanya bisa hidup di Danau Maninjau. Bahkan setelah ditangkap oleh jaring nelayan lalu diangkat ke atas permukaan air, ikan ini langsung mati, tidak seperti ikan kebanyakan yang masih bisa bertahan hidup beberapa detik setelah ditangkap. (ZE)