Festival Budaya Adat Salingka Nagari Tanjuang Barulak: Melestarikan Tradisi, Menguatkan Identitas Budaya

Langgam.id – Nagari Tanjuang Barulak, Kecamatan Batipuh, Kabupaten Tanah Datar, menjadi sorotan sebagai salah satu bagian dari integrasi Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto (WTBOS), yang diakui UNESCO sebagai situs warisan dunia pada 6 Juli 2019. Dengan berbagai situs cagar budaya seperti stasiun kereta api, gudang penyimpanan aset, hingga pompa air pendingin kereta uap, nagari ini tidak hanya menjadi saksi sejarah tetapi juga simbol kekayaan budaya yang hidup.

Dalam rangka menjaga tradisi dan memperkenalkannya kepada generasi muda, Daya Desa Nagari Tanjuang Barulak, yang diketuai oleh Marsal Irfan, bersama pemerintahan nagari, Kerapatan Adat Nagari (KAN), Badan Permusyawaratan Rakyat Nagari (BPRN), serta masyarakat setempat menggelar Festival Budaya Adat Salingka Nagari. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Aktivasi Nilai Warisan Dunia yang tertuang dalam Surat Keputusan Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nomor: 2556/F5/KB.10.06/2024.

Marsal Irfan menuturkan, festival ini bertujuan melestarikan nilai-nilai adat istiadat seperti tradisi Kasua Papan, yang merupakan bagian penting dari prosesi adat pernikahan di Tanjuang Barulak. "Kegiatan ini menjadi wadah mengenalkan kembali adat istiadat kepada generasi muda, menjaga nilai-nilai budaya, dan memperkuat ekosistem kebudayaan desa," ujarnya.

Selain itu, festival ini juga menghadirkan berbagai aktivitas menarik, seperti:

  • Workshop Adat Istiadat Salingka Nagari, dipandu oleh Niniak Mamak Angku Dt. Mangada’i dan Bundo Kanduang Belny Yunita, S.Pd.I.
  • Workshop Cagar Budaya dan Perlawanan Nagari Tahun 1908, yang membahas sejarah perang belasting—penolakan pajak oleh masyarakat Tanjuang Barulak terhadap pemerintahan kolonial Belanda. Yose Hendra, S.S., M.Hum, menjadi narasumber utama.
  • Jelajah Cagar Budaya, di mana pelajar diajak mengelilingi situs-situs bersejarah seperti Stasiun Kereta Api Tanjuang Barulak.
  • Pameran Fotografi dan Narasi Adat Istiadat, serta pameran kuliner khas nagari.

Salah satu tradisi yang menjadi sorotan adalah Kasua Papan, proses adat yang melibatkan tahapan seperti Batamu di Tangah Padang, Batimbang Tando, hingga Malalu Ameh, yang menentukan tingkat Kasua Papan.

Marsal Irfan berharap, kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang pelestarian budaya tetapi juga langkah strategis untuk mendokumentasikan tradisi agar tetap hidup dan berkembang. "Output dari festival ini diharapkan menjadi arsip berharga yang menjaga kekayaan budaya nagari," tuturnya.

Melalui kolaborasi berbagai pihak, Festival Budaya Adat Salingka Nagari menjadi momentum untuk merekatkan kebersamaan masyarakat dalam menjaga warisan budaya. (*/Yh)

Tag:

Baca Juga

Nan Jombang Dance Company kembali menggelar Kaba Festival X 2025 dengan menghadirkan seni pertunjukan kontemporer berbasis tradisi.
Kaba Festival X 2025 Segera Digelar, Ada 9 Item Kegiatan Bakal Diadakan
Pemko Padang bakal kembali menggelar Festival Siti Nurbaya 2025. Pada tahun ini, Festival Siti Nurbaya 2025 rencananya akan dilaksanakan
Festival Siti Nurbaya 2025 di Padang Digelar 7-9 Februari
Sebanyak 75 ton ikan-ikan yang dibudidaya oleh petani keramba jaring apung (KJA) di Danau Maninjau, Agam, mati. Jumlah ikan yang mati
75 Ton Ikan KJA di Danau Maninjau Mati, Kerugian Rp1,8 Miliar
Semen Padang FC harus kembali menelan kekalahan 1-5 di kandang sendiri saat menghadapi Bali United pada laga pekan 19 BRI Liga 1 2024/2025,
Semen Padang FC Dibantai Bali United di Kandang Sendiri
Bawaslu Kota Padang menggelar Rapat Kerja Teknis (Rakernis) bertema "Penyusunan dan Pertanggungjawaban Laporan Administrasi
Bawaslu Padang Gelar Rakernis Penyusunan dan Pertanggungjawaban Laporan Administrasi Pemilihan 2024
Semen Padang berhasil unggul 1-0 atas Bali United pada babak pertama pekan 19 BRI Liga 1 2024/2025, Senin (20/1/2025). Pertandingan
Babak Pertama: Semen Padang FC Ungguli Bali United 1-0 dengan 10 Pemain