Langgam.id - Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatra Barat mencatatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke daerah itu per Februari 2020 turun 21,5 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Pitono, Kepala BPS Sumbar menyebutkan penurunan kunjungan secara signifikan itu disebabkan mewabahnya virus corona atau covid-19 di seluruh dunia, sehingga setiap negara melakukan pembatasan.
"Memang dampak dari wabah corona, sehingga pada bulan Februari angkanya turun 21,5 persen menjadi 4.038 orang," katanya, Senin (1/4/2020).
Menurutnya, di awal tahun ini, setiap orang menunda bepergian dan setiap negara juga melakukan pembatasan kedatangan wisatawan, sebagai upaya meminimalisir penyebaran virus corona.
Adapun, jumlah kunjungan wisman ke Sumbar per Februari 2020 sebanyak 4.038 orang turun dari periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 5.144 orang atau sebesar 21,5 persen.
Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, kunjungan wisman ke Sumbar juga turun 6,98 persen. Per Januari 2020 jumlah kunjungan wisman masih mencapai 4.341 orang.
Sepanjang dua bulan pertama tahun ini, total wisman mencapai 8.379 orang atau turun 13,37 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 9.672 orang.
Wisman ke Sumbar masih didominasi kunjungan dari negara tetangga Malaysia yang totalnya mencapai 82,59 persen dari total wisman ke daerah itu. Diikuti wisman dari Australia, Singapura, Perancis, Amerika Serikat, Jepang, Thailand, Jerman, Brasil, dan Belanda.
Pitono memperkirakan kunjungan wisman ke Sumbar dalam beberapa bulan ke depan masih akan menurun, karena pembatasan akses warga negara asing ke tanah air.
Selain itu, pemerintah daerah provinsi Sumatra Barat dan kabupaten/kota sudah menutup hampir seluruh objek wisata di daerah itu selama penanganan wabah covid-19.
Termasuk juga penerbangan langsung Padang - Kuala Lumpur oleh maskapai Air Asia yang sudah dihentikan untuk sementara penerbangannya.
Selain itu, dampak corona juga memukul sektor perhotelan Sumbar. Tingkat hunian atau okupansi hotel di daerah itu sepanjang awal tahun ini hanya di kisaran 40 persen.
General Manager Grand Inna Padang Mazri Tanjung mengungkapkan rerata okupansi hotel milik Hotel Indonesia Natour (HIN) itu di awal tahun ini hanya 40 persen.
"Biasanya awal tahun memang rendah, tetapi mulai Maret akan naik kembali. Sekarang karena wabah corona, dari Januari malah terus makin turun," ujarnya.
Ia mengungkapkan sudah banyak klien yang membatalkan pemesanan hotel karena wabah tersebut, terutama klien korporat maupun pemerintahan.
"Kita hanya bisa berharap semoga wabah corona ini segera berlalu, karena keselamatan manusia jauh lebih penting," katanya.