Fateta Unand Gandeng Dinas Ketahanan Pangan Pasbar: Dorong Inovasi Teknologi untuk Tingkatkan Ekonomi Petani

PalantaLanggam - Dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-17, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Andalas (Fateta Unand) berkolaborasi dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Hortikultura Pasaman Barat menggelar kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di dua nagari potensial, yakni Nagari Giri Maju dan Nagari Mahakarya, Kecamatan Luhak Nan Duo. Kegiatan ini menjadi langkah konkret dalam mendorong pertanian berbasis inovasi teknologi demi meningkatkan kesejahteraan petani lokal.

Acara dibuka secara resmi oleh Camat Luhak Nan Duo yang diwakili Kasi Ekonomi Pembangunan, Tomi Permana, S.Sos. Dalam sambutannya, ia mengapresiasi sinergi antara dunia akademik dan pemerintah daerah.
“Semoga kegiatan ini diikuti dengan khusyuk dan membawa dampak besar bagi pembangunan pertanian di Luhak Nan Duo,” ujarnya.

Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan dan Hortikultura Pasbar, Yulina, S.Si., M.Si., menekankan bahwa pemilihan lokasi kegiatan didasarkan pada potensi besar kedua nagari.
“Nagari Giri Maju memiliki 750 hektare lahan hortikultura dengan komoditas unggulan alpukat yang telah masuk pasar ekspor. Sementara Nagari Mahakarya memiliki keunggulan pada komoditas padi Inpari kaya zinc, yang mendukung program nasional penurunan stunting,” jelasnya.

Dekan Fateta Unand, Dr. Ir. Alfi Asben, M.Si., menyebutkan bahwa kegiatan ini merupakan pengejawantahan dari salah satu pilar utama perguruan tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat.
“Kami hadirkan para narasumber untuk berbagi ilmu mulai dari pengolahan pascapanen, inovasi produk turunan alpukat dan beras, hingga strategi rantai pasok. Harapannya, teknologi yang kami bawa bisa menjadi alat untuk meningkatkan kesejahteraan petani,” ujarnya. Ia juga menambahkan bahwa Fateta berkomitmen membangun kampus berdampak dengan menempatkan mahasiswa selama lebih dari 40 hari di wilayah ini.

Antusiasme juga datang dari masyarakat lokal. Ketua Gapoktan sekaligus Ketua Himpunan UMKM Pasaman Barat, Husnul Amri, menyatakan harapannya terhadap program ini.
“Kami berterima kasih atas dukungan semua pihak. Semoga kegiatan ini membawa perubahan nyata bagi petani dan pelaku UMKM di daerah kami,” katanya.

Tiga narasumber dari Fateta Unand turut hadir untuk membagikan pengetahuan:

  • Novi, M.Sc., memaparkan potensi pengolahan biji alpukat menjadi tepung, teh, dan minyak yang bernilai ekonomi tinggi.
  • Dr. Putri Wulandari membahas solusi pengemasan pascapanen alpukat untuk menjaga kualitas hingga sampai ke konsumen.
  • Dr. Kurnia Harlina Dewi menjelaskan tentang proses pengolahan gabah, diversifikasi produk berbasis beras, serta pentingnya efisiensi rantai pasok agroindustri.

Kegiatan ditutup dengan refleksi bahwa teknologi bukanlah tujuan akhir, melainkan alat untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakat. Kolaborasi ini diharapkan menjadi langkah awal dari kerja sama jangka panjang yang mampu memperkuat ketahanan pangan dan ekonomi lokal secara berkelanjutan.

Tag:

Baca Juga

Satpol PP Padang Amankan Pengemis dan Pak Ogah di Sejumlah Titik Rawan
Satpol PP Padang Amankan Pengemis dan Pak Ogah di Sejumlah Titik Rawan
Selama Juni-Juli, PUPR Padang Bakal Lakukan Perbaikan 77 Titik Jalan Berlubang
Selama Juni-Juli, PUPR Padang Bakal Lakukan Perbaikan 77 Titik Jalan Berlubang
Sejumlah Komoditas Turun Harga di Pasar Pusat Padang Panjang
Sejumlah Komoditas Turun Harga di Pasar Pusat Padang Panjang
Narapidana Lapas Kelas II B Lubuk Basung, Kabupaten Agam saat diberikan penyuluhan hukum. (Foto: Dok. Lapas Kelas II B Lubuk Basung)
Jangan Biarkan Lapas Jadi Kuburan Diam-Diam: Narapidana Juga Manusia, Mereka Butuh Kesehatan!
Implementasi Padang Sigap, Wawako Maigus Serahkan Bantuan untuk Korban Kebakaran
Implementasi Padang Sigap, Wawako Maigus Serahkan Bantuan untuk Korban Kebakaran
Senin Pertama Usai Dilantik, Sekda Sumbar Tekankan Pentingnya Akuntabilitas Kepada Para ASN
Senin Pertama Usai Dilantik, Sekda Sumbar Tekankan Pentingnya Akuntabilitas Kepada Para ASN