PalantaLanggam - Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Andalas baru saja mendatangkan narasumber terbaik dari Universiti Teknologi Mara Malaysia dan Direktur Eksekutif KKI Warsi dalam kegiatan Guest Lecture yang diselenggarakan di Gedung I Universitas Andalas pada Senin (20/11) kemarin.
Tujuan kegiatan adalah sustainable agriculture and environment (keberlanjutan pertanian dan lingkungan). Kegiatan yang dimoderatori oleh Putri Wulandari Zaenal, dosen dari Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Andalas menghadirkan narasumber dari Universiti Teknologi Mara Malaysia yakni Faeiza Binti Buyong dan Asmida Ismail serta Direktur Eksekutif KKI Warsi Adi Junedi.
Dalam pemaparannya, Faieza Binti Buyong menekankan pentingnya mewujudkan lingkungan yang sehat serta efek negatif dari sampah makanan dan kehilangan makanan.
Di Indonesia, ada 1,3 miliar ton sisa makanan dan kehilangan makanan, yang mencapai 115–184 kilogram per orang, menurut data Envihsafkm UI 2022. Hal ini menyebabkan lapisan ozon dan efek rumah kaca semakin menipis.
Asmida Ismail membahas makroalga dan mikroalga dalam pemateri kedua. Dia menjelaskan perbedaan antara keduanya, sumber bahan makanan, jenis, dan mengapa melindungi dan mengkonversi rumput laut penting, serta dampak pencemaran terhadap ekosistem mereka.
Tak berselang lama pemateri ketiga Adi Junedi menjelaskan tentang peran inovasi pertanian dalam meningkatkan perekonomian masyarakat. Adi Junedi memaparkan program pendampingan yang telah dilakukan KKI Warsi di beberapa wilayah di Sumatera Barat dan Jambi.
Kegiatan ini juga dapat melibatkan dosen dan mahasiswa dari Fakuktas Teknologi Pertanian Univesitas Andalas untuk berkolaborasi dalam kegiatan penelitian dan pengabdian serta KKN bagi kampus untuk bisa terlibat langsung dalam kegiatan pendampingan kepada masyarakat. Sehingga diharapkan kolaborasi ini memberikan dampak luar biasa bagi masyarakat dampingan.
Selama proses kegiatan berjalan dengan lancar, sehingga para peserta kuliah dosen tamu dapat termotivasi dan bisa menjadi generasi yang peduli terhadap ekosistem alam baik didarat maupun dilaut, hingga bisa mengurangi food loss and food waste, yang nantinya bisa berdampak terhadap lingkungan sekitar.