Palanta Langgam - Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) Universitas Andalas (Unand) baru saja menyelesaikan rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat di dua nagari di Kabupaten Agam, yaitu Nagari Koto Malintang dan Nagari Tanjung Sani, Kecamatan Tanjung Raya. Kegiatan yang berlangsung pada hari Rabu, 15 Mei 2024 ini fokus pada dua tema utama: inovasi pengolahan produk pangan dan penggunaan teknologi pasca panen.
Di Nagari Koto Malintang, tim Fateta yang terdiri dari 12 dosen dari Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem berkolaborasi dengan masyarakat setempat untuk mempelajari berbagai teknologi pengolahan aren, daging berbasis ikan, pala, dan kayu.
Salah satu narasumber, Dr. Omil Charmyn Chatib, S.TP., M.Si., menjelaskan secara detail teknik pasca panen buah pala, termasuk pemanfaatan daging buah, cangkang, biji, dan bagian lainnya. Penjelasan ini membuka mata warga tentang potensi besar buah pala yang selama ini mungkin belum dioptimalkan.
Lebih lanjut, seorang mahasiswi Teknologi Industri Pertanian memaparkan berbagai inovasi menarik dari pengolahan buah pala. Ia mendemonstrasikan pembuatan sirup buah pala, manisan basah, dan selai, yang dapat memberikan nilai jual dan nilai tambah bagi produk pala. Presentasi ini mendapat respon positif dari warga yang antusias untuk mempelajari cara pembuatan produk-produk inovatif tersebut.
Di Nagari Tanjung Sani, kegiatan pengabdian masyarakat Fateta berfokus pada pengolahan produk-produk pertanian, terutama buah pala. Tim Fateta mendorong warga untuk memanfaatkan berbagai macam olahan pala untuk meningkatkan nilai ekonominya.
Selain itu, Fateta juga menekankan pentingnya pertanian berkelanjutan dan menjaga kelestarian alam. Warga diajak untuk tidak membuka lahan/hutan secara sembarangan dan tidak membuang bahan organik ke sungai.
Kegiatan pengabdian masyarakat Fateta di Kabupaten Agam ini diharapkan dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat setempat. Dengan memahami inovasi pengolahan pangan dan teknologi pasca panen, diharapkan warga dapat meningkatkan produktivitas dan nilai tambah produk pertanian mereka.