Dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional, Faldo Maldini mengunjungi komunitas penyandang disabilitas di Kota Padang. Dalam pertemuan tersebut dia mendengarkan berbagai keluhan dari anggota komunitas difabel.
“Saudara kita komunitas difabel mengajarkan banyak hal. Mereka guru saya. Berjuang untuk tetap menyala. Tidak patah, mereka bengkok, lalu melenting. Mereka jalani semua yang mereka bisa di tengah segala ketidakberpihakan,” kata Faldo, Selasa (3/12).
Faldo menekankan pentingnya kebijakan yang berpihak kepada kelompok disabilitas. Menurutnya, pemerintah harus merumuskan konsep yang lebih inovatif.
“Jangan sekadar bilang ramah, tapi tidak merumuskan kebijakan yang konkret. Kita tidak tahu ada berapa banyak penerjemah bahasa isyarat yang tersedia untuk mendukung mereka. Kita tidak tahu berapa banyak pekerjaan yang sesuai dengan spesialisasi mereka. Ini harus jelas semuanya,” ujar Faldo.
Ketua DPW PSI Sumatera Barat ini menegaskan komitmennya terhadap komunitas penyandang disabilitas. Salah satu bukti komitmen itu ialah terdapatnya konsep pemberdayaan, termasuk pemberdayaan terhadap penyandang disabilitas, yang merupakan visinya dalam mencalonkan diri pada pemilihan gubernur Sumbar nanti.
“Kami punya Sumangaik Sambilan, konsepnya Sumangaik Badayo. Kelompok difabel harus dipastikan mendapatkan akses pekerjaan. Mereka tidak boleh didiskriminasi karena keadaannya. Warga Sumbar mesti makin pintar otaknya, makin kenyang perutnya, makin penuh dompetnya, dan makin tentram hatinya. Lengkapnya, silakan baca di sumangaikbaru.com,” ucap Faldo.
Dalam pertemuan tersebut Faldo juga melakukan panggilan video (video call) dengan Wakil Menteri Pertanahan Surya Tjandra, kader PSI yang juga merupakan penyandang disabilitas. Surya menyemangati kelompok difabel Kota Padang untuk terus menggapai mimpi mereka. (Inforial)