Fakhrizal-Genius Bicara Digitalisasi Ekonomi Kreatif, Cawagub Berdebat dengan Mulyadi

Nomor Urut Fakhrizal-Genius, Tim Pemenangan Fakhrizal-Genius

Fakhrizal dan Genius usai mendaftar di KPU Sumbar, Minggu 6 September 2020. (Irwanda/Langgam.id)

Langgam.id - Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut 3 Fakhrizal-Genius Umar menyampaikan bahwa mereka ingin tidak ada lagi blank spot area di Sumatera Barat. Tidak hanya itu pendidikan di sektor digital juga akan dibangun untuk mendukung digital ekonomi kreatif.

Hal tersebut disampaikan pada debat publik pertama antar pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sumatera Barat pada Senin malam (23/11/20). Salah satu misi Fakhrizal-Genius adalah membangun ekosistem kreativitas digital bagi pengembangan talenta kreatif di Sumatera Barat.

"Dunia informasi digital akan sangat berperan dalam ekonomi Sumatera Barat ke depan, oleh karena kami akan memberikan perhatian penuh pada sistem informasi digital ini sehingga dapat menunjang pengembangan ekonomi kreatif digital," ujar Fakhrizal dalam debat, Senin (23/11/2020).

Sementara Cawagub Genius menambahkan, selama pandemi masyarakat didorong untuk melakukan banyak hal secara digital, termasuk anak muda harus didorong untuk melakukan bisnis digital. Mereka dituntut mengembangkan produk-produk UMKM secara digital, mengembangkan pariwisata secara digital, dan juga melakukan pembayaran secara digital.

"Kita harus memulai pada anak muda kita untuk memulai bisnis digital, banyak contoh bagaima kita mengembangkan UMKM secara digital," kata Genius.

Cagub nomor urut 1 Mulyadi berkesempatan menanggapi penjelasan Fakhrizal-Genius. Mulyadi mengatakan bahwa di Sumatera Barat masih banyak blank spot area dan rasanya kurang pas untuk sistem digital tersebut.

"Cukup indah untuk kita usulkan sebagai proyeksi ke depan, namun prakteknya signal yang ada di Sumbar banyak sekali blank spot area, bagaimana kita memastikan tidak ada blank spot area," kata Mulyadi.

"Tapi itu terlalu jauh. Ini masih cocok untuk DKI atau daerah yang sudah maju provinsinya," imbuhnya.

Genius lalu membantah balik tanggapan Mulyadi itu. Genius mengatakan Mulyadi telat mikir karena menganggap masyarakat Sumbar tertinggal dibanding warga DKI Jakarta.

"Saya pikir saudara Mulaydi juga agak telat mikirnya, menganggap orang di Sumbar lebih rendah pendidikannnya atau pemahamannya daripada orang Jakarta. Kadang kalau dilihat banyak para pelaku digital ini di Indonesia berasal dari Sumbar," ucap Genius. (Dian/ABW)

Baca Juga

Dalam debat pertama Pilgub Sumbar yang digelar di Hotel Mercure Padang pada Rabu (13/11/2024), calon Gubernur dan Wakil Gubernur memaparkan
Melihat Rekam Jejak Pemberitaan Kasus Korupsi Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar
Debat publik pertama calon gubernur dan wakil gubernur Sumatra Barat yang diselenggarakan pada Rabu (13/11/2024), mendapat tanggapan
Akademisi Unand: Debat Calon Gubernur Sumbar Kurang Konkret Bahas Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
Dalam debat pertama Pilgub Sumbar yang digelar di Hotel Mercure Padang pada Rabu (13/11/2024), calon Gubernur dan Wakil Gubernur memaparkan
Debat Pilkada Sumbar: Kebebasan Beragama dalam Sorotan, Tantangan bagi Toleransi di Ranah Minang
Tim Gerak Cepat atau TGercep Sumatra Barat menyatakan dukungannya, terhadap calon gubernur dan wakil gubernur Sumbar Mahyeldi-Vasko Ruseimy
Alasan TGercep Dukung Mahyeldi-Vasko di Pilgub Sumbar
Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur, Mahyeldi Ansharullah dan Vasko Ruseimy, resmi mendapat nomor urut 01 dalam ajang Pilkada Sumbar
Mahyeldi-Vasko Harap Pilkada Sumbar 2024 Berlangsung Tanpa Dendam
Epyardi Asda dalam pidatonya usai mendapat nomor urut 02 di Pilgub Sumbar 2024 menyatakan gubernur harus diganti. Hal itu ia sampaikan secara
Blak-blakan di Depan Mahyeldi, Epyardi Sebut Sudah Bosan dengan Kepemimpinan Saat Ini