Langgam.id – Pasangan Calon Gubernur nomor urut 3 Fakhrizal-Genius menyampaikan untuk memutuskan mata rantai kemiskinan di dalam satu kepala keluarga harus ada yang sekolah. Karena jika tidak mata lingkaran setan kemiskinan tersebut akan terus ada.
“Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Sumatera Barat masih rata-rata. Kemudian angka putus sekolah juga 22 persen yang tidak lanjut ke SLTA. Dari situ kami berpikiran kita bikin program bahwa kita adakan program satu rumah satu sarjana dengan tujuan yang pertama dengan meningkatkan kualitas dan juga menuntaskan kemiskinan,”ujar Fakhrizal dalam debat kedua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang ditayangkan TvOne, Kamis (2/11/2020)
Fakhrizal menambahkan jika di dalam satu rumah itu tidak ada yang sekolah, maka tidak ada yang bisa merubah keadaan keluarga tersebut. "Siapa yang meembangkik batang tarandam di rumah itu, karena itu dimasukkan disini, bagi keluarga yang tidak mampu,” ujar Fakhrizal.
Paslon cagub dan cawagub nomor urut dua Nasrul Abit dan Indra Catri menanggapi paparan tersebut. Nasrul Abit mempertanyakan kriteria orang yang akan disekolahkan termasuk lokasi sekolah yang dipilih.
“Ini menarik, tapi untuk membagi beras miskin, Bantuan Langsung Tunai (BLT) itu saja susah, apalagi memilih orang-orang yang harus disekolahkan, kriteria mana yang harus disekolahkan, lalu dimana dia harus disekolahkan, belum lagi anggarannya, lalu kalau sudah sekolah dimana dia bekerja,” kata Indra Catri.
Genius menanggapi, untuk itu diperlukan anggaran yang pro kepada rakyat miskin. Anggaran itu yang benar-benar dibutuhkan masyarakat.
"Anggaran pemerintah itu harus lebih banyak pro kepada rakyat. Nah kepada siapa yang diberikan, setiap keluarga yang tidak mampu ini digabungkan dalam data KPPS, kemudian satu keluarganya, kita sekolahkan anaknya," jelas Genius.
Debat ini merupakan debat kedua para calon gubernur dan wakil gubernur Sumatra Barat. Debat kedua ini mengangkat tema tata kelola pemerintahan, pelayanan publik dan pembangunan sumber daya manusia.
Pada debat pertama, para paslon sudah menyampaikan gagasan mereka tentang ekonomi, sumber daya alam dan lingkungan. Selanjutnya mereka akan menunggu hasil pemungutan suara yang dilakukan pada 9 Desember nanti. (Dian/ABW)