Langgam.id - Pemko Padang Panjang menggelar rapat evaluasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Balai Kota pada Jumat (10/10/2025).
Dalam rapat tersebut, Pemko Padang Panjang menekankan pentingnya kepatuhan terhadap Standar Operasional Prosedur (SOP) yang dikeluarkan Badan Gizi Nasional (BGN) serta sinergi antarinstansi dalam pelaksanaan MBG.
Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Padang Panjang, Sonny Budaya Putra mengungkapkan bahwa evaluasi menjadi langkah penting agar manfaat program benar-benar dirasakan siswa di seluruh sekolah.
“Kejadian beberapa waktu lalu menjadi pembelajaran bagi kita, walaupun hasil resmi dari BPOM belum keluar. Masyarakat saat ini sangat sensitif terhadap informasi, apalagi yang belum tentu kebenarannya,” ucap Sonny.
Ia menjelaskan bahwa MBG merupakan program nasional yang didukung penuh oleh pemerintah daerah. Oleh karena itu, distribusi makanan harus dipastikan berjalan lancar, higienis, dan tepat sasaran.
"Evaluasi ini diharapkan menjadi dasar untuk penyempurnaan pelaksanaan program pada tahap berikutnya," bebernya.
Saat ini, satu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sudah beroperasi sejak tiga pekan lalu. Ke depan, ditargetkan sebanyak tujuh SPPG akan beroperasi di Kota Padang Panjang.
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Muji Sirwanto, turut menyampaikan kronologis kejadian yang sempat menjadi perhatian masyarakat.
“Beberapa siswa SDN 09 dan SMPN 3 mengalami muntah satu kali, pusing, dan mual. Total ada 11 orang, dan hingga malam jumlah yang dibawa ke IGD mencapai 28 orang. Hasil pemeriksaan menunjukkan sebagian besar mengalami peradangan ringan. Semua siswa pada hari itu juga sudah dalam kondisi stabil dan bisa dipulangkan,” tuturnya.
Muji menyebutkan, ada pula anak yang belum sempat mengonsumsi makanan MBG namun mengalami gejala serupa. Karena itu, masyarakat diimbau untuk tidak terburu-buru menjustifikasi penyebabnya.
“Hingga saat ini hasil laboratorium dari BPOM Padang masih dalam proses pengujian sampel makanan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan, Faizah menjelaskan terkait kondisi sejumlah siswa SMAN 1 Sumbar yang sempat mengalami demam.
“Setelah diperiksa tim Puskesmas Gunung, hasilnya menunjukkan para siswa mengalami ISPA dengan gejala demam, batuk, pilek, dan sakit tenggorokan,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa pengujian sampel makanan MBG dan pemeriksaan kualitas air minum di SMAN 1 Sumbar sedang dilakukan dan akan berlangsung selama 7–10 hari.
"Khusus untuk pemeriksaan kimia pada sampel air minum, hari ini sudah kita terima hasil awal menunjukkan tidak ditemukan kontaminasi zat kimia dan air tersebut dinyatakan aman. Sementara pemeriksaan bakteriologis masih berjalan,” ujarnya.
Faizah mengatakan bahwa Dinas Kesehatan akan terus melakukan pengawasan keamanan pangan olahan setiap hari, dalam rangka pencegahan dini serta memastikan seluruh proses pengelolaan pangan berjalan sesuai dengan standar keamanan pangan yang berlaku. (*/y)