Langgam.id – Guna mendukung pertumbuhan wirausaha, Kementerian UMKM menghadirkan program Entrepreneur Hub Goes to Campus dengan tema "Grow and Sustain" di Universitas Andalas (UNAND), Selasa (3/12/2024).
Wakil Menteri UMKM Helvi Yuni Moraza menyampaikan bahwa Sumatra Barat memiliki potensi besar untuk menjadi motor penggerak ekonomi berbasis kearifan lokal.
"Pertumbuhan UMKM di Sumatra Barat sangat cepat, namun tantangan terbesar adalah keberlanjutan (sustainability). Untuk itu, inovasi dan pendampingan menjadi kunci utama," ujarnya.
Helvi menawarkan pelaku UMKM di Sumbar harus menerapkan prinsip LIDI (loyalitas, integritas, disiplin, dan inovatif) dalam menjalankan usahanya, sehingga mampu bersaing dan berkembang mengikuti kemajuan zaman.
Sejak dimulai pada April 2023 lalu, program ini telah menjangkau lebih dari 14.000 pelaku wirausaha dari 35 kabupaten/kota dan 21 provinsi, termasuk Sumatra Barat.
Kegiatan ini dirancang untuk menambah wawasan serta meningkatkan keterampilan para wirausahawan melalui tiga sesi utama: Workshop Interaktif, Business Matching, dan Pameran Produk Wirausaha. Dalam acara ini, peserta diharapkan dapat menemukan peluang kolaborasi serta memperkuat jaringan bisnisnya.
Siti Azizah, Deputi Kewirausahaan Kementerian UMKM, mengapresiasi capaian kewirausahaan di Sumatra Barat yang menurut data Sakernas 2023 memiliki rasio kewirausahaan sebesar 4,1 persen, melampaui rata-rata nasional.
Sumatra Barat berada di peringkat keenam di Pulau Sumatra dan kedelapan secara nasional. Ia menegaskan pentingnya mempertahankan momentum ini untuk terus meningkatkan kuantitas dan kualitas pelaku usaha di wilayah tersebut.
"Kegiatan ini menjadi langkah nyata untuk memperkuat ekosistem wirausaha di Sumatra Barat dengan menciptakan iklim yang kondusif bagi inovasi dan kolaborasi," ujar Siti Azizah.
Program ini juga melibatkan berbagai pihak, seperti Bank Nagari, Bank BRI, PT Pegadaian, Telkom Indonesia, Komunitas Tangan Di Atas (TDA), PNM, serta institusi pendidikan seperti Politeknik Negeri Padang, Universitas Negeri Padang, Universitas Adzkia, dan Universitas Taman Siswa Padang.
Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy mengatakan pemerintah daerah memiliki konsen mendukung pengembangan UMKM melalui program mencetak 100.000 pelaku usaha baru.
"Kita inginkan lahir entrepreneur yang handal dan naik kelas. Karena selama ini UMKM kita terus tumbuh tetapi yang sulit adalah sustainablelity-nya," kata Audy.
Ia mengatakan rasio entrepreneur di Sumbar sudah mencapai 4,1 persen dari jumlah penduduk, artinya cukup baik di atas angka rerata nasional yang hanya 3,4 persen.
Rektor UNAND Efa Yonnedi, Ph.D mengatakan melalui momentum ini pihaknya ingin memperlihatkan peran strategisnya dalam mendukung pertumbuhan UMKM di Sumatra Barat.
"Universitas telah meluncurkan aplikasi UNAND Hub, yang menyediakan layanan konsultasi dan diskusi wirausaha dengan melibatkan dosen-dosen pakar di bidangnya," kata Efa.
Langkah ini, imbuhnya, sejalan dengan misi UNAND dalam mendukung ekosistem UMKM lokal. Selain itu, UNAND juga telah membuka Program Studi Kewirausahaan sebagai bagian dari strategi meningkatkan kapasitas wirausaha muda. Universitas juga tengah mempersiapkan Laboratorium Entrepreneurship untuk melahirkan startup inovatif berbasis kearifan lokal di Sumatra Barat.
Efa mengungkapkan selama dua tahun terakhir, UNAND telah sukses menggelar program Minangkabau Entrepreneurship Summer Course, yang menarik minat mahasiswa internasional untuk belajar mengenai potensi kewirausahaan berbasis budaya lokal.
Selain itu, juga melalui kolaborasi dengan berbagai pihak dan dukungan dari Kementerian UMKM, UNAND optimis dapat terus mendorong pertumbuhan UMKM berkelanjutan yang akan membawa dampak signifikan bagi perekonomian Sumatra Barat. (*/Fs)