InfoLanggam - Pemkab Dharmasraya memasang perangkat internet satelit Starlink di 17 sekolah yang selama ini belum memiliki akses internet memadai.
Program ini merupakan bagian dari 100 hari kerja Bupati dan Wabup Bupati Dharmasraya, Annisa Suci Ramadhani-Leli Arni dalam upaya mempercepat pemerataan kualitas pendidikan di daerah.
Langkah ini menyasar sekolah-sekolah di wilayah blankspot, terutama di Kecamatan Sembilan Koto, Asam Jujuhan, dan Timpeh, yang selama ini kesulitan mengakses internet untuk pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) maupun kegiatan belajar daring lainnya.
“Di era digital ini, pendidikan tidak boleh tertinggal hanya karena keterbatasan akses internet. Pemerintah wajib hadir memastikan semua anak-anak Dharmasraya untuk mendapat peluang yang sama dalam mengakses pembelajaran digital,” kata Bupati Annisa Suci Ramadhani, Kamis (15/5/2025).
Annisa mengungkapkan, program ini juga menjawab kebutuhan nasional dalam transformasi pendidikan. Dimana ujian sekolah dan asesmen kini dilaksanakan secara paperless dan berbasis digital.
“Apalagi sejak 2019, semua siswa dan guru sudah punya akun belajar.id yang memungkinkan mereka mengakses Google Workspace, Canva, hingga penyimpanan 100 GB secara gratis. Tapi semua itu tak bisa dimanfaatkan kalau internetnya tidak tersedia. Itu yang sekarang kita jawab,” bebernya.
Annisa berharap, ke depan tidak ada lagi kesenjangan digital antar sekolah. Semua siswa, baik di pusat kabupaten maupun di daerah terluar, akan mendapat akses yang setara terhadap pembelajaran modern berbasis teknologi.
“Ini baru tahap awal. Ke depan, kami terus berkomitmen mendorong literasi digital di seluruh jenjang pendidikan dan menjadikan Dharmasraya sebagai kabupaten yang siap menghadapi tantangan pendidikan masa depan,” harap Annisa.
Kepala Dinas Pendidikan Dharmasraya, Bobby Perdana Riza mengatakan, 17 sekolah yang mendapatkan bantuan Starlink dipilih berdasarkan lokasi blankspot dan hasil pemetaan kebutuhan jaringan internet.
“Ini adalah solusi konkret untuk wilayah-wilayah yang tidak terjangkau jaringan fiber atau seluler. Starlink hadir sebagai alternatif yang tepat karena bisa menjangkau daerah terpencil dengan kecepatan yang stabil,” tutur Bobby.
Ia menjelaskan bahwa program ini tidak hanya mencakup pemasangan perangkat, tetapi juga biaya langganan internet selama beberapa bulan ke depan, sehingga sekolah bisa langsung memanfaatkannya tanpa beban awal.
Adapun sekolah-sekolah yang menjadi sasaran pada tahap awal program ini adalah SDN 01 Sembilan Koto, SDN 02 Sembilan Koto, SDN 04 Sembilan Koto, SDN 05 Sembilan Koto, SDN 07 Sembilan Koto, SDN 08 Sembilan Koto.
Kemudian, SDN 10 Sembilan Koto, SDN 12 Sembilan Koto, SDN 13 Sembilan Koto, SDN 14 Sembilan Koto, SDN 15 Sembilan Koto, SMPN 2 Sembilan Koto, SDN 02 Asam Jujuhan, SDN 04 Asam Jujuhan, SDN 05 Asam Jujuhan, SMPN 1 Asam Jujuhan, dan SMPN 2 Timpeh. (*)