Langgam.id – Enam belas tahun setelah gempa bumi dahsyat melanda Sumatera Barat, semangat untuk membangun ketangguhan terhadap bencana kembali diteguhkan melalui Konferensi Internasional Ketiga tentang Mitigasi dan Manajemen Bencana (ICDMM) yang dibuka secara resmi di Padang, Senin, 29 September 2025.
Acara ini dihadiri oleh Duta Besar Australia untuk Indonesia, Roderick Brazier, yang bergabung dengan sejumlah pejabat tinggi Indonesia, antara lain Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Dr. Suharyanto, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi Prof. Fauzan, Wakil Menteri Pekerjaan Umum Diana Kusumastuti, serta Wakil Gubernur Sumatera Barat Vasko Ruseimy.
Konferensi yang diselenggarakan atas kerja sama Universitas Andalas, Ikatan Ahli Bencana Indonesia (IABI), dan BNPB ini menjadi platform penting bagi para ahli, akademisi, dan praktisi untuk berbagi pengetahuan serta memajukan kolaborasi dalam upaya mitigasi dan manajemen risiko bencana.
Dalam sambutannya, Duta Besar Roderick Brazier menyoroti posisi strategis Sumatera Barat dalam manajemen risiko bencana di Indonesia.
"Sumatera Barat berada di garda terdepan dalam manajemen risiko bencana, dan konferensi ini merupakan kesempatan yang tepat untuk berbagi pengetahuan tentang strategi pengurangan risiko bencana," ujar Duta Besar Brazier.
Ia juga menegaskan komitmen negaranya untuk terus memperdalam kerja sama dengan Indonesia. "Australia berkomitmen untuk memperdalam kolaborasi dengan Indonesia dalam hal ketahanan bencana, pembangunan inklusif, dan pemberdayaan masyarakat melalui kemitraan pengurangan risiko bencana Indonesia-Australia," tambahnya.
Kunjungan Duta Besar Brazier di Padang tidak hanya terbatas pada forum konferensi. Agendanya mencakup serangkaian pertemuan strategis yang menunjukkan luasnya kemitraan kedua negara. Ia berdiskusi dengan para peneliti dari Platform Kemitraan Pengetahuan Australia-Indonesia (KONEKSI) mengenai proyek ketahanan iklim dan inklusi sosial yang menyasar masyarakat pesisir di Sumatera Barat.
Di bidang pendidikan, Duta Besar Brazier mengunjungi #AussieBanget Corner di Universitas Negeri Padang (UNP) dan bertemu langsung dengan Rektor UNP, Dr. Ir. Krismadinata, untuk membahas potensi kerja sama lebih lanjut.
Sebagai wujud dukungan terhadap pemberdayaan masyarakat, Duta Besar Brazier juga dijadwalkan bertemu dengan komunitas petani perempuan di Padang Pariaman yang didukung oleh Kemitraan Australia-Indonesia menuju Masyarakat Inklusif (INKLUSI).
Selain agenda resmi, lawatannya di Sumatera Barat turut diisi dengan kegiatan diplomasi budaya dan penguatan hubungan antar masyarakat. Ia bersilaturahmi dengan para alumni Australia di Padang dan Bukittinggi, serta menyempatkan diri untuk belajar lebih dalam tentang warisan budaya Minangkabau dengan mengunjungi Jam Gadang, Museum Tempat Kelahiran Bung Hatta, dan mencicipi Kopi Talua yang khas. Kunjungan ini menggarisbawahi hubungan erat yang terjalin antara Australia dan Indonesia, tidak hanya di tingkat pemerintah, tetapi juga melalui pendidikan, riset, dan ikatan budaya.