Dosen UMMY Solok Kenalkan Cabai Merah Keriting Kencana ke Petani Limapuluh Kota

Dosen UMMY Solok mengenalkan varietas cabai merah keriting kencana pada masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota. (Foto: Dok.Istimewa)

Dosen UMMY Solok mengenalkan varietas cabai merah keriting kencana pada masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota. (Foto: Dok.Istimewa)

Langgam.id - Dosen fakultas pertanian Universitas Mahaputra Muhammad Yamin (UMMY) Solok mengenalkan varietas baru cabai merah keriting kepada masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota.

Pengenalan varietas cabai merah keriting jenis kencana itu dilakukan dalam kegiatan pengabdian dengan Program Kemitraan Masyarakat Stimulus (PKMS) yang di biayai Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

"Cabai merah keriting kencana merupakan varietas baru yang dihasilkan oleh Balai Penelitian Tanaman Sayur (Balitsa) Bandung, dan memiliki banyak keunggulan," kata ketua tim PKMS UMMY Solok, Helti Andraini, Minggu (19/7/2020).

Dalam program pengabdian kali ini, tim diketuai Helti Andraini dibantu Dara Surtina dan Harissatria, bekerjasama dengan kelompok tani Gonjong Merah, di Jorong Jopang, Nagari Jopang Manganti, Kecamatan Mungka, Kabupaten Limapuluh Kota.

Mereka memberikan penyuluhan kepada kelompok tani dengan cara mempraktekkan langsung cara pengolahan tanah. Kemudian cara pemupukan, penyiangan, pengendalian penyakit, panen hingga teknologi pasca panen.

"Dengan bibit unggul dan tata kelola budidaya yang baik, akan meningkatkan produksi cabai merah keriting. Tentunya akan memberikan untung lebih kepada petani," katanya.

Menurut Helti, alih teknologi budidaya cabai merah keriting yang dilakukan juga dapat membuka cakrawala petani untuk lebih meningkatkan produksi dari tanaman cabai merah keriting.

Cabai merah keriting varietas kencana memiliki beragam kelebihan, produksinya cukup tinggi berkisar dari 12,1-22,9 ton per hektar dengan populasi tanam 22-26 ribu tanaman. Usia panen cabai varietas ini 98 hari pasca tanam.

Sementara itu, salah seorang dosen tim pengabdian, Harisatria mengatakan, kegiatan pengabdian masyarakat PKMS yang dilakukan dosen UMMY Solok di Kabupaten Limapuluh Kota sempat tertunda gegara wabah virus corona.

"Ini pengabdian yang kesekian kali dalam lima tahun belakangan, dan alhamdulillah Dosen UMMY Solok sering mendapat hibah untuk melakukan program yang sangat bermanfaat bagi petani," katanya.

Tak ayal, kepercayaan yang diberikan Kemenristek Dikti itu kerap mengantarkan dosen UMMY Solok mengikuti berbagai seminar ilmiah internasional, seperti di Philipina pada tahun 2018, Thailand tahun 2019 dan Korea selatan 2019.

"Inshaallah, Oktober 2020 ini tim, dosen UMMY Solok juga akan berangkat lagi ke Korea Selatan dalam rangka mengikuti International Conference On Sustainable Agriculture, Food and Energy (Safe2020)," tuturnya. (*/ICA)

 

Baca Juga

Seorang warga negara Norwegia bernama Gabriel Wilhelm Kieeland (71 tahun) ditemukan meninggal di aliran sungai di Nagari Pangkalan, Kecamatan
Bule Norwegia Meninggal Dunia di Limapuluh Kota, Diduga Jatuh dari Jembatan saat Bersepeda
Naik Sejak 2 Minggu Belakangan, Harga Cabai di Padang Tembus Rp 95 Ribu 1 Kg
Harga Sejumlah Komoditas di Padang Panjang Turun
Pertengahan Ramadan, Harga Cabai Turun Signifikan
Pertengahan Ramadan, Harga Cabai Turun Signifikan
Dinsos Sumbar menyalurkan ribuan kilogram beras reguler serta jenis kebutuhan logistik lain bagi warga terdampak banjir yang melanda
Pemprov Sumbar Salurkan Bantuan Bagi Warga Terdampak Banjir di 2 Daerah
Banjir dan longsor melanda Kabupaten Limapuluh Kota. Dua bencana tersebut disebabkan tingginya intensitas hujan sejak Rabu hingga
Banjir dan Longsor Landa Limapuluh Kota, Akses Jalan Sumbar-Riau Sempat Terputus
Polisi menetapkan A, remaja 17 tahun ini sebagai tersangka atau anak berkonflik dengan hukum karena terbukti telah membakar rumah warga
Polisi Gadungan Berpangkat AKP Jadi Tersangka Kasus Bakar Rumah Warga