InfoLanggam - Dosen Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah (UM) Sumatera Barat, Femi Earnestly berhasil meraih dana hibah untuk penelitian inovatif tentang Potensi Etnofarmaka Minangkabau dalam Mengatasi Gangguan Mental Akibat Gasiang Tangkurak.
Dalam penelitian ini, Femi berkolaborasi dengan rekan sejawat dari empat universitas ternama di Indonesia. Ia mewakili UM Sumbar dari pulau Sumatera. Kemudian dari Pulau Jawa hadir tim dari IPB, Pulau Kalimantan diwakili oleh Universitas Mulawarman, dan Pulau Sulawesi oleh Universitas Halu Oleo.
Femi mengungkapkan bahwa penelitian ini masih dalam tahap persiapan, perlu waktu dan beberapa tahapan lagi untuk menyempurnakan penelitian ini.
Dalam melakukan penelitian ini terang Femi, akan menggali informasi dari para praktisi herbal di Sumbar yang pernah mengobati pasien dengan penyakit misterius ini.
"Kami akan menyelidiki ramuan-ramuan yang digunakan oleh para herbalis, mencari tahu kandungan ajaib apa yang tersembunyi di dalamnya. Dalam penelitian ini, setiap racikan obat akan diteliti dengan seksama, mencari sisi ilmiah dibalik keajaiban etnofarmaka yang telah menyembuhkan banyak orang, terang Femi.
Ia mengharapkan, dengan penelitian ini dapat membawa solusi baru dalam dunia medis yang dapat menyelamatkan banyak jiwa dari belenggu gangguan mental.
"Penemuan ini tidak hanya akan menjadi kebanggaan UM Sumatera Barat, tetapi juga menjadi tonggak penting dalam perjalanan ilmu pengetahuan dan kesehatan mental di Indonesia dan dunia," ungkapnya.
Diketahui etnofarmaka adalah suatu interaksi antara masyarakat setempat dengan lingkungan hidupnya, yang lebih mengutamakan pemanfaatan tanaman sebagai bahan obat, makanan, perlindungan, maupun berbagai acara adat yang masih lekat dengan alam.
Sijundai adalah penyakit penuh misteri yang disebabkan oleh ritual gasiang tangkurak, dipercayai oleh masyarakat Minangkabau sebagai gangguan yang disebabkan oleh kekuatan mistis.
Para penderitanya sering menunjukkan gejala-gejala yang menyerupai gangguan mental seperti skizofrenia, termasuk perilaku menyendiri, marah-marah tanpa sebab, depresi dan lain sebagainya. (*)