Dipicu Kenaikan Harga Cabai, Kota Padang dan Bukittinggi Inflasi 0,59 dan 0,75 Persen

sembako padang

Pedagang cabai di Pasar Raya Padang (Irwanda/Langgam.id)

Langgam.id - Dua kota utama di Sumatra Barat yaitu Kota Padang dan Bukittinggi mengalami inflasi masing-masing 0,59 persen dan 0,75 persen per Oktober 2020 menyusul naiknya harga komoditas cabai merah di pasaran.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatra Barat Pitono mengatakan naiknya harga sejumlah komoditas pokok pada bulan lalu memicu terjadinya inflasi di Padang dan Bukittinggi.

"Inflasi di Padang dan Bukittinggi dipicu naiknya harga beberapa komoditas pokok seperti cabai merah dan cabai hijau," katanya, Senin (2/11/2020).

Ia merinci komoditas cabai merah di Padang mengalami kenaikan harga dari bulan sebelumnya sebesar 73,35 persen dengan andil terhadap inflasi daerah itu sebesar 0,53 persen. Begitu juga dengan cabai hijau naik 17,15 persen.

Sementara itu, di Kota Bukittinggi cabai merah naik sebesar 47,51 persen dengan andil terhadap terhadap inflasi 0,47 persen, dan cabai hijau mengalami kenaikan harga 39,96 persen.

Selain cabai merah dan cabai hijau, beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga antara lain petai, bawang merah, minyak goreng, jeruk, buncis, dan komoditas lainnya.

Adapun, inflasi tahun kalendar dari Januari hingga Oktober Kota Padang sebesar 0,88 persen dan Kota Bukittinggi sebesar 1,25 persen, sedangkan inflasi year on year (yoy) jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya untuk Kota Padang 0,85 persen dan Bukittinggi 1,24 persen.

Sedangkan nilai tukar petani (NTP) sedikit mengalami kenaikan dari bulan sebelumnya sebesar 0,40 persen dari 100.54 poin menjadi 100,94 poin. (HFS)

Baca Juga

BPS mencatat Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) pada Agustus 2024 sebesar 5,75 persen. Angka ini turun
BPS: Tingkat Pengangguran Terbuka Sumbar Turun 0,19 Persen di Agustus 2024
Lonjakan harga komoditas pangan seperti bawang merah dan daging ayam mempengaruhi kenaikan inflasi Sumatra Barat (Sumbar) pada Oktober 2024.
Bawang Merah hingga Emas Perhiasan Penyumbang Inflasi Sumbar Oktober 2024
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produksi padi di Sumbar sepanjang Januari-September 2024 diperkirakan sebesar 1.027.429 ton GKG
Produksi Beras di Sumbar Capai 594.905 Ton Sepanjang Januari-September 2024
BPS mencatat nilai ekspor Sumbar pada September 2024 sebesar US$135,59 juta. Nilai ini mengalami penurunan sebesar 43,72 persen dibanding
BPS: Ekspor dan Impor Sumbar Turun pada September 2024
BPS mencatat pada September 2024, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Sumatra Barat melalui pintu masuk BIM
Kunjungan Wisman ke Sumbar Naik di September 2024, Malaysia Masih Mendominasi
BPS mencatat, jumlah penumpang angkutan udara yang berangkat dan yang datang dari BIM pada Agustus 2024 turun masing-masing
Penumpang Angkutan Udara yang Berangkat dan Datang dari BIM Turun di Agustus 2024