Dikomplain Soal Daging Impor di Sentra Randang, Begini Penjelasan Pemko Payakumbuh

Daging bahan baku randang payakumbuh, daging sapi

Ilustrasi - daging sapi. (Foto: Bru-nO/pixabay.com)

Langgam.id - Sejumlah peternak sapi komplain pada Pemerintah Kota (Pemko) Payakumbuh. Hal itu terkait informasi yang menyebut, pemko akan memasok daging impor untuk sentra randang di daerah itu. Informasi ini dibantah oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Nakerperin) Pemko Payakumbuh Walasri.

“Tidak benar kami sudah menjalin kerja sama dengan Bulog untuk memasok daging beku impor," katanya sebagaimana dilansir Humas di situs resmi Pemko, Selasa (24/12/2019). randang payakumbuh

Menurutnya, ada kekeliruan memahami pernyataannya dalam rapat tentang inflasi sehari sebelumnya. "Yang ada, kami hanya melakukan uji coba penggunaan daging beku tersebut untuk diproduksi oleh Sentra IKM Randang. Mau tahu rasanya, enak atau tidak. Itupun hanya 5 kilogram saja,” tuturnya.

Ia mengatakan, tidak mungkin pihaknya mengambil keputusan strategis berupa kerja sama pemasokan daging beku impor. Padahal, pemerintah kota menggalakkan peternakan sapi atau kerbau di masyarakat.

Pak Wali tengah giat menggalakan peternakan sapi warga. Tentu kebijakan daging beku impor bertentangan dengan upaya di atas. Itu tidak mungkin kita lakukan

Terkait masih tingginya harga daging sapi segar lokal di pasaran yang mencapai angka Rp120 ribu per kilogram, Walasri menganggap itu memang salah satu PR yang harus dicarikan jalan keluarnya. randang payakumbuh

“Harga tinggi tentu menguntungkan para peternak. Tetapi di sisi lain memberatkan masyarakat. Kita berharap dengan tumbuhnya industri peternakan rakyat diikuti dengan meningkatkan populasi ternak. Maka harga daging di pasaran akan mencapai titik keseimbangan. Peternak tetap untung dan konsumen tidak terbebani,” tuturnya.

Jika melihat kondisi harga di pasaran, Disparitas harga antara daging segar lokal dengan daging beku impor memang cukup besar. Pada Senin (23/12/2019), harga per kilogram daging beku impor hanya Rp80 ribu, sementara harga daging segar lokal Rp120 ribu.

“Saya tegaskan lagi ya, penggunaan daging beku impor dari Bulog kemarin hanya untuk uji coba rasa di Sentra IKM Randang. Enak atau tidak. Bukan untuk pasokan tetap. Kita akan tetap prioritaskan daging lokal,” ujarnya. (*/SS)

Baca Juga

Bumbu Rendang: Warisan Tradisional dengan Kekuatan Antioksidan dan Antimikroba
Bumbu Rendang: Warisan Tradisional dengan Kekuatan Antioksidan dan Antimikroba
Profil Bakal Calon Wali Kota Payakumbuh Zulmaeta, Peraih Predikat Dokter Teladan Nasional
Profil Bakal Calon Wali Kota Payakumbuh Zulmaeta, Peraih Predikat Dokter Teladan Nasional
Dosen Fakultas Kehutanan Universitas Muhammadiyah (UM) Sumatera Barat, Hernawati, melakukan penelitian makanan khas Minangkabau, Randang
Dosen Fakultas Kehutanan UM Sumatera Barat Teliti Keunikan Randang Daun dari Harau
Pondok Goreng Baluik Payakumbuh Resmi Hadir di Bypass Batipuah Panjang
Pondok Goreng Baluik Payakumbuh Resmi Hadir di Bypass Batipuah Panjang
HAN di SMAN 2 Payakumbuh: SURI Gelar Pelatihan Membatik yang Inspiratif
HAN di SMAN 2 Payakumbuh: SURI Gelar Pelatihan Membatik yang Inspiratif
Festival Maek Mengungkap Misteri Peradaban Dunia
Festival Maek Mengungkap Misteri Peradaban Dunia