Diduga Setubuhi Anak Bawah Umur, Warga Pesisir Selatan Diciduk Polisi

Diduga Setubuhi Anak Bawah Umur, Warga Pesisir Selatan Diciduk Polisi

Tim Opsnal Macan Kumbang Satreskrim Polres Pesisir Selatan mengamankan pria yang diduga menyetubuhi anak bawah umur. [Foto: Dok. Polres Pesisir Selatan]

Langgam.id – Warga Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan berinisial A (32) diciduk polisi karena diduga telah menyetubuhi anak dibawah umur. Tersangka bersama barang bukti saat ini diamankan Polres Pesisir Selatan.

“Diduga keras melakukan tindak pidana kekerasan atau ancaman kekerasan. Dengan sengaja melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan atau membujuk anak melakukan persetubuhan dengannya,” kata Kasat Reskrim AKP Hendra Yose, Minggu (28/8/2022).

Penangkapan itu dipimpin langsung Kepala Tim Opsnal Macan Kumbang Aipda Yandri Martin dengan anggotanya. Penangkapan berlangsung Sabtu (27/8/2022) sekitar pukul 17.00 Wib.

Pelaku tak berkutik saat diciduk di kawasan Gor Zeini Zen, Painan Selatan. Dikatakannya, korban merupakan anak perempuan bawah umur.

Kanit PPA Aipda H. Sitanggang mengatakan, dalam memuluskan aksinya, pelaku memaksa dan membujuk rayu, mengajak korban untuk bersetubuh dengannya.

Pencabulan terjadi sekitar pertengahan bulan Desember 2021 di salah satu kampung di Kecamatan Lengayang. Orangtua korban melaporkan kejadian itu 06 April 2022 ke Polres setempat.

“Kasus ini masih didalami lebih lanjut. Ditangani Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA),” kata Kanit PPPA Aipda H. Sitanggang dalam keterangan tertulis Polres Pesisir Selatan.

Dia membenarkan, pelaku sudah diamankan beserta barang bukti pakaian dan lainnya, yang digunakan sewaktu memuluskan aksinya.

Baca Juga: Begal Payudara Anak Bawah Umur, Seorang Mahasiswa di Pasaman Barat Diamankan Warga

Pelaku akan diproses sesuai UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas UU 23 Tahun 2002 Jo Pasal 82 ayat 1 KUHP. Kemudian Perpu Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas UU Nomor 23 Tahun 2002 dengan ancaman hukuman pidana penjara paling singkat 5 tahun dan paling lama 15 tahun dan denda paling banyak Rp5 miliar.

Ikuti berita Sumatra Barat hari ini, terbaru dan terkini dari Langgam.id.  Anda bisa bergabung di Grup Telegram Langgam.id News Update di tautan https://t.me/langgamid atau mengikuti Langgam.id di Google News pada tautan ini.

Baca Juga

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka ketika meninjau dampak bencana banjir badang atau galodo di Nagari Silareh Aia, Palembayan, Agam.
Keluhan Pengungsi Galodo Silareh Aia ke Wapres: Kami Butuh Air Bersih
Gerilya Konten Kreator Lokal Merespons Bencana Besar di Sumbar, Himpun Donasi dari Medsos Lalu Salurkan ke Daerah Terisolir
Gerilya Konten Kreator Lokal Merespons Bencana Besar di Sumbar, Himpun Donasi dari Medsos Lalu Salurkan ke Daerah Terisolir
Tim gabungan pencari korban banjir bandang atau galado masih terkendala dengan medan yang masih ditimbun lumpur yang cukup tinggi.
Empat Warga Toboh Malalak Timur Belum Ditemukan
Lima Nagari di Agam Masih Terisolasi Karena Akses Terputus
Lima Nagari di Agam Masih Terisolasi Karena Akses Terputus
Tim SAR mengevakuasi korban galodo di Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam. IST
Perkembangan Korban Bencana Banjir di Sumbar: 166 Meninggal Dunia, 111 Masih Hilang
Proses evakuasi korban banjir bandang atau galodo di Salareh Aia, Palembayan, Kabupaten Agam, Jumat (27/11/2025. BPBD
Korban Meninggal Banjir Bandang Sumbar Teridentifikasi 148 Orang