Dibangun dengan DAK, RSUD Padang Pariaman Punya Gedung NICU, PICU dan HCU

Dibangun dengan DAK, RSUD Padang Pariaman Punya Gedung NICU, PICU dan HCU

Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur meresmikan gedung NICU, PICU, dan HCU RSUD Padang Pariaman. (foto: Pemkab Padang Pariaman)

Langgam.id - Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur meresmikan gedung Neonatal Intensive Care Unit (NICU), Pediatric Intensive Care Unit (PICU), dan High Care Unit (HCU) RSUD Padang Pariaman, Senin (12/4/2021).

Suhatri mengatakan, pembangunan gedung tersebut bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang kesehatan tahun 2020 dengan anggaran senilai Rp13,2 miliar.

“Pada 6 Agustus 2020 lalu, saat masih menjabat sebagai Wakil Bupati Padang Pariaman, saya melakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung NICU,PICU,HCU. Alhamdulillah, pembangunan gedung ini berjalan lancar dan tepat waktu sesuai surat perjanjian kerja selama lima bulan kalender," ujarnya.

Suhatri menjelaskan, pembangunan NICU,PICU, dan HCU ini dilakukan guna meningkatkan pelayanan RSUD Padang Pariaman kepada masyarakat. Terutama untuk perawatan bayi, anak balita, dan dewasa.

Direktur RSUD Padang Pariaman Lismawati menyebutkan, bahwa NICU,PICU, dan HCU ini merupakan salah satu upaya dari rumah sakit tersebut dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

Baca juga: Asri dan Airnya Segar, Pemandian Lubuk Hijau Padang Pariaman Punya Potensi Wisata

Ia mengungkapkan, bahwa NICU merupakan tempat khusus untuk merawat bayi baru lahir yang membutuhkan pengawasan ketat oleh tenaga medis.

"Ruang NICU yakninya unit reaksi cepat tanggap juga sebagai ruang perawatan khusus yang menyediakan sarana dan prasarana untuk mengatasi serta mencegah berbagai kondisi yang dapat membahayakan keselamatan bayi baru lahir dengan gangguan kesehatan," katanya.

Ruang PICU sebutnya, yakninya perawatan intensif di rumah sakit bagi anak-anak dengan gangguan kesehatan serius atau berada dalam kondisi kritis. Mulai dari bayi berusia 28 hari sampai anak remaja berusia 18 tahun,

Sementara itu, HCU terang Lismawati, merupakan unit pelayanan di rumah sakit bagi pasien dengan kondisi stabil dari fungsi pernafasan, cairan tubuh dan kesadaran.

"Namun masih memerlukan perawatan dan pemantuan secara ketat dengan tujuan agar bisa diketahui secara dini perubahan-perubahan yang membahayakan," bebernya. (*/yki)

Baca Juga

Kecelakaan beruntun melibatkan lima kendaraan terjadi di Jalan Padang-Bukittinggi, di depan Statika Kayu Kapua, Batang Anai, Padang Pariaman
Hilang Kendali, Truk Pasir Sebabkan Tabrakan Beruntun di Padang Pariaman
Indra Septiarman (26) alias In Dragon, tersangka utama dalam kasus pemerkosaan dan pembunuhan gadis penjual gorengan, Nia Kurnia Sari,
Polisi Gelar Rekonstruksi Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan, 79 Adegan Diperagakan
Motif pembunuhan Nia Kurnia Sari (18) oleh tersangka IS (28) hingga saat ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut. Kapolres Padang Pariaman
Polisi Dalami Motif Pembunuhan Nia, Pengakuan Tersangka Masih Berubah-ubah
Usai berhasil menangkap IS (28), tersangka utama dalam kasus pembunuhan Nia Kurnia Sari (18), polisi kini mendalami kemungkinan keterlibatan
Polisi Dalami Kemungkinan Tersangka Lain dalam Kasus Pembunuhan Nia Kurnia Sari
IS (28), tersangka utama dalam kasus pembunuhan Nia Kurnia Sari (18), akhirnya ditangkap setelah sempat bersembunyi di loteng rumah kosong
Kronologi Pelarian Tersangka Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan, Berakhir di Loteng Rumah Kosong
Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Dwi Sulistyawan mengunjungi rumah keluarga Nia Kurnia Sari (18) di Korong Pasa Surau, Nagari Guguak,
Kasus Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan, Polda: Identitas Pelaku Sudah Mengerucut