Langgam.id - Otoritas Jasa Keuangan menilai kinerja perbankan di Sumatra Barat selama pandemi Covid-19 tahun ini relatif bagus, meski pertumbuhannya minim.
Kepala OJK Perwakilan Sumbar Misran Pasaribu mengatakan secara umum perbankan di Sumbar memiliki kinerja yang relatif bagus di masa pandemi.
"Kalau kita bandingkan dengan daerah - daerah lain, Sumbar relatif bagus karena masih bisa tumbuh. Daerah lain banyak yang negatif," katanya, Senin (7/12/2020).
Menurutnya, kebijakan relaksasi restrukturisasi kredit debitur juga sudah berjalan dengan baik di Sumbar. Terbukti dengan indikator rasio kredit bermasalah bank atau non performing loan (NPL)yang cukup terkendali.
Per Oktober 2020, NPL perbankan Sumbar sebesar 2,45 persen, justru lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun lalu dengan rasio NPL 2,57 persen.
Begitu juga dengan perbankan syariah dengan rasio non performing financing (NPF) sebesar 3,26 persen dibandingkan periode Oktober tahun lalu yang masih di angka 3,32 persen.
Adapun, aset perbankan di Sumbar hanya tumbuh 0,23 persen menjadi Rp64,25 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp64,09 triliun.
Penyaluran kredit tumbuh 1,22 persen dari Rp53,97 triliun tahun lalu menjadi Rp54,63 triliun, dan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 3,7 persen dari Rp47,32 triliun menjadi Rp49,08 triliun per Oktober. (*/HFS)