Langgam.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Padang kembali menggelar debat publik kedua dalam rangka Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) untuk memilih Wali Kota Padang. Debat tersebut berlangsung di Hotel Truntum, Kota Padang, Provinsi Sumatra Barat, pada Jumat (15/11/2024).
Tema debat kali ini adalah "Transformasi Sosial Menuju Kota Padang yang Maju dan Bermartabat." Tema ini dipilih untuk menggali visi, misi, serta program kerja dari setiap pasangan calon (paslon) dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Kota Padang.
Ketua KPU Kota Padang, Dorri Putra, menjelaskan bahwa tema tersebut dirancang untuk mengeksplorasi rencana transformasi sosial yang bertujuan mewujudkan Kota Padang yang lebih maju, bermartabat, dan berkelanjutan. Dalam debat ini, para kandidat akan menyampaikan pandangan mereka terkait empat subtema penting, yakni transformasi sumber daya manusia (SDM), ketahanan sosial, budaya, dan ekologi, penanganan ketidaksetaraan dan kemiskinan, serta tata ruang yang humanis dan mitigasi bencana.
Dorri mengungkapkan bahwa KPU telah menunjuk tujuh panelis yang terdiri dari akademisi, budayawan, dan tokoh masyarakat untuk menggali lebih dalam visi dan program kerja setiap pasangan calon. Debat ini dirancang dalam enam segmen, meliputi pembukaan, penyampaian visi-misi, pendalaman program, hingga sesi tanya jawab dan sanggahan antar paslon.
“Kami berharap debat ini dapat dimanfaatkan para kandidat untuk memaparkan rencana mereka secara jelas dan menyeluruh kepada masyarakat,” ujar Dorri.
Pada Pilkada Wali Kota Padang tahun ini, terdapat tiga pasangan calon yang turut bersaing. Mereka adalah paslon nomor urut 1, Fadly Amran-Maigus Nasir; paslon nomor urut 2, M. Iqbal-Amasrul; dan paslon nomor urut 3, Hendri Septa-Hidayat.
Lebih lanjut, Dorri menyebutkan bahwa KPU telah berkoordinasi dengan liaison officer (LO) dari setiap pasangan calon guna memastikan kelancaran jalannya acara. Dorri juga mengimbau seluruh pendukung paslon untuk menjaga suasana kondusif selama debat berlangsung. Ia pun mengajak masyarakat Kota Padang untuk menyaksikan debat ini sebagai bentuk partisipasi aktif dalam demokrasi, serta agar mereka bisa memahami visi dan program para kandidat untuk menentukan pilihan terbaik pada 27 November mendatang.
"Semoga dengan adanya debat ini, masyarakat bisa memilih pemimpin yang terbaik untuk Kota Padang yang lebih maju dan bermartabat," tutup Dorri. (*/Yh)