Langgam.id - Nasrul Abit dan Fakhrizal terlibat debat panas ketika menyinggung masalah penebangan hutan mangrove di Mandeh, dan persoalaan Rumah Sakit di Pesisir Selatan.
"Tampaknya, setiap bapak selesai memimpin, selalu meninggalkan persoalan, contoh penebangan mangrove di Mandeh, lalu rumah sakit di Pesisir Selatan. Bagaimana bapak nantinya akan mengelola pemerintahan dengan baik, sementara selalu ada persoalaan?," ujar Fakhrizal.
Cagub nomor urut 2, Nasrul Abit menjawab persoalan tersebut, dan menilai segala persoalan itu sudah selesai sejak lama.
"Negara kita negara hukum. Saya taat hukum. Penebangan mangrove itu ya bagi mangrove yang sudah mati, bukan yang masih segar. Sudah lapor ke Polda, mereka tidak mampu. Menebang mangrove yang mati itu memang tidak salah secara hukum. Lalu persoalaan rumah sakit, itu semuanya sudah dilengkap," imbuhnya.
Menanggapi jawaban tersebut, Fakhrizal memberi respon menohok bahwa ia pernah didatangi Nasrul Abit saat masih menjabat Kapolda untuk minta tolong perihal hutan mangrove yang ditebang.
"Bapak dulu pernah mendatangi saya dengan tim saat saya masih Kapolda. Bapak minta tolong waktu itu perihal penebangan mangrove, karena yang bapak tebang itu mangrove hidup, bukan yang sudah mati. Waktu itu saya sarankan ditanam kembali, itu soalnya 1 hektar luasnya. Lebih dijelaskan gitu loh pak maksud saya," tutur cagub nomor urut 3 tersebut.
Mendengar respon demikian, Nasrul menyampaikan jika lahan mangrove tersebut merupakan lahan Areal Pembangunan Lain (APL). "Itu APL Pak Fakhrizal, mangrove itu sudan mati, dan tidak 1 hektar luasnya. Saya tau itu. Saya mendatangi anda ya karna anda Kapolda, dan di mata hukum saya tidak salah," ucapnya.
Tidak hanya itu, Nasrul Abit juga menjelaskan bahwa dirinya sudah memberantas ilegal loging di Pesisir Selatan. "Termasuk masalah rumah sakit dan hutan mangrove yang saya tahu itu adalah lahan wisata," imbuhnya.(Tasya/Ela)