Data Covid-19 Sumbar 10 Agustus: Bertambah 37 Positif dari 4 Kota dan Kabupaten

Bertambah 32, Total Kasus Covid-19 di Sumbar Tembus 510 Orang

Ilustrasi hasil tes Covid-19. (Fernando Zhiminaicela/pixabay.com)

Langgam.id – Kasus Covid-19 di Sumatra Barat (Sumbar) kembali bertambah 37 orang pada Senin (10/8/2020) pagi. Temuan kasus positif itu dari pemeriksaan 908 sampel di Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand), sejak Minggu (9/8/2020) hingga Senin pagi.

“Pagi ini pukul 06.00 WIB, Senin 9 Agustus 2020, kami menerima hasil pemeriksaan sampel spesimen hari Minggu yang dikirimkan oleh penanggung jawabnya Dr. dr. Andani Eka Putra, M.Sc sebanyak 908 sample dari Lab Fakultas Kedokteran Unand,” kata Juru Bicara Penanganan Covid-19 Sumbar Jasman Rizal dalam keterangan tertulisnya.

Dari pemeriksaan itu, menurut Jasman Ditemukan sementara 37 sampel terkonfirmasi positif. Selain itu sebanyak 6 orang dinyatakan sembuh. Pertambahan positif itu, berasal dari 4 kota dan kabupaten di Sumbar.

Rincian pertambahan positif itu adalah sebagai berikut: Kota Solok 8 orang, Kota Padang 17 orang, Kabupaten Solok 3 orang dan Kabupaten Tanah Datar 9 orang. (*/SRP/Rahmadi/SS)

Baca Juga

Kondisi jembatan kereta api Lembah Anai pascabanjir akhir November lalu. IST
Kementerian Kebudayaan Catat 89 Cagar Budaya Sumbar Terdampak Bencana
Kondisi jembatan kereta api Lembah Anai pascabanjir akhir November lalu. IST
Respon Menteri Kebudayaan Soal Rencana Pembongkaran Jembatan Kereta Api Lembah Anai
Personil kepolisian membawa jenazah korban galodo di Nagari Salareh Aia Timur.
Pemerintah Agam Setop Pencarian Korban Galodo
Jembatan kembar Silaing Padang Panjang usai diterjang banjir bandang dan longsor 27 November 2025. Foto: Kementerian PU
Kementerian PU Cek Struktur Jembatan Kembar Usai Dilanda Banjir
Jembatan kembar Silaing Padang Panjang usai diterjang banjir bandang dan longsor 27 November 2025. Foto: Diskominfo Padang Panjang.
Wali Kota Sebut Jembatan Kembar Padang Panjang Direkomendasikan Dibongkar
M. FAJAR RILLAH VESKY
Halaban, Penyambung Nafas Republik yang Terlupakan