Langgam.id - Puluhan atlet disabilitas mendatangi kantor Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sumbar, Selasa (28/9/2021). Mereka menanyakan kejelasan dana training camp (TC) bagi atlet Sumbar yang belum cair.
Atlet disabilitas tersebut merupakan perwakilan Sumbar untuk nantinya ikut dalam ajang Pekan Paralimpic Nasional (Peparnas) XVI pada November 2021 di Papua. Para atlet ini tergabung dalam Nasional Paralympic Committee (NPC) Sumbar.
Ketua NPC Sumbar Arizal Aries mengatakan, satu bulan jelang Peparnas, dana TC untuk atlet disabilitas belum juga cair.
Padahal terangnya, waktu semakin dekat, sedangkan mereka butuh dana untuk berbagai persiapan. Mempertanyakan hal itu, pihaknya mendatangi Dispora Sumbar.
Dia menjelaskan, atlet datang dari berbagai daerah di Sumbar. Atlet ini ada yang menggunakan dana talangan sendiri untuk persiapan dan TC.
Namun semua tidak sama kuatnya dalam hal finansial, sehingga tidak semuanya mampu mencari dana talangan sendiri.
"Sementara anggaran untuk mereka sampai sekarang belum cair. Maka kedatangan kami ke Dispora berharap agar bisa diberikan dana talangan terlebih dahulu supaya TC kami bisa berjalan lancar," katanya.
Dia menjelaskan, rata-rata setiap atlet membutuhkan biaya sekitar Rp100 ribu setiap harinya baik untuk makan, alat-alat olahraga, vitamin, dan kebutuhan lainnya.
Baca juga: Dispora Jelaskan Alasan Kontingan PON Tidak Dilepas Bersamaan
Atlet disabilitas dari Sumbar sendiri berjumlah sebanyak 45 orang dan digabung sama official sebanyak 101 orang.
Menurutnya, selama ini sudah banyak atlet yang berhutang untuk membeli berbagai kebutuhan. Namun untuk berhutang tentu tidak mudah, dan tidak semua orang yakin bisa memberikan hutangan. Dikhawatirkan hal ini mempengaruhi kesiapan atlet sebelum bertanding.
Ia mengaku tidak puas dengan jawaban dari Dispora karena tidak ada diberikan dana talangan. Padahal walaupun anggaran belum cair, Dispora harusnya bisa mencarikan dana dari dana lainnya.
Upayakan Dapat Anggaran Hibah
Sementara itu, Kabid Pembudayaan Olahraga Dispora Sumbar Rasyid Sumetry mengatakan, anggaran hibah untuk atlet disabilitas sebenarnya sudah ada, sebanyak Rp350 juta, namun jumlah itu tidak cukup.
Kemudian ditambahkan saat APBD Perubahan sehingga menjadi Rp812 juta. "Dengan anggaran itu kita bisa mengakomodir 17 pelatih dan official, karena costnya ke Papua besar," katanya.
Selanjutnya kata Rasyid, pihaknya juga mengupayakan mendapat anggaran hibah untuk NPC Sumbar sebesar Rp2,5 miliar. Jumlah itu sudah mengakomodir semuanya. Namun pencairannya tentu masih berproses karena sesuai ketentuan anggaran daerah.
"Jadi kawan-kawan merasa ada kekhawatiran apakah ini cair atau tidak, tetapi kita pastikan uang ini akan cair. Saat ini dalam proses penetapan anggaran perubahan, lalu nanti direview oleh Mendagri," katanya.
Ia menambahkan, saat APBD Perubahan sudah menjadi perda, maka ada sekitar 20 hari menghabiskan waktu. Saat sudah cair maka akan diberikan langsung kepada NPC Sumbar. Hal itu yang bisa dilakukan oleh Dispora Sumbar.
Ia berharap agar para atlet untuk sementara bisa mencarikan dana talangan terlebih dahulu atau lewat rekanan, sebab Dispora juga terbatas.
"Yang jelas dana untuk mereka sudah pasti, hanya saja menunggu pencairan," ungkapnya.