Langgam.id - Dampak dari bencana alam yang terjadi di sejumlah kabupaten/kota di Sumatra Barat (Sumbar), menyebabkan banyak ditemukan hewan kurban yang mati.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumbar, Sukarli mengatakan, di Pesisir Selatan ada kematian hewan kurban sebanyak 750 ekor.
Kemudian, bencana alam baru-baru ini yang terjadi di Tanah Datar dan Agam, hewan kurban yang mati ada sekitar di bawah 100 ekor.
"Matinya hewan kurban di daerah bencana tersebut tidak berdampak dominan terhadap stok hewan kurban yang ada di Sumbar," ujar Sukarli.
Sukarli mengungkapkan bahwa saat ini tidak ada kenaikan harga hewan kurban. Namun, hanya terjadi kenaikan pada biaya transportasi hewan ternak dari daerah asal rata-rata sekitar Rp200 ribu.
"Sebab, akibat bencana alam dengan terputusnya jalur Padang-Bukittinggi di Padang Panjang, membuat jalur berputar dan membutuhkan BBM (bahan bakar minyak) kendaraan lebih banyak," beber Sukarli dilansir dari infopublik.id, Sabtu (18/5/2024).
Sebelumnya, Sukarli mengatakan bahwa sebanyak 45 ribu ekor hewan kurban diperkirakan akan disembelih pada Idul Adha 2024. Sekitar 40 persen di antaranya dipasok dari luar Sumbar.
Sukarli menjelaskan bahwa perkiraan jumlah hewan kurban 2024 ini naik sebanyak 7 ribu ekor dibandingan tahun lalu.
"Pada tahun lalu ada 38 ribu ekor hewan kurban yang disembelih," ungkap Sukarli. (*/yki)