Dampak Banjir Solok Selatan, 94 KK Masih Bertahan di Hunian Sementara

Korban banjir Solok Selatan di hunian sementara

Korban banjir Solok Selatan saat berada di pengungsian (Foto: Irwanda/Langgam.id)

Langgam.id - Sebanyak 94 Kepala Keluarga (KK) korban banjir Kabupaten Solok Selatan hingga saat ini masih bertahan di Hunian Sementara (Huntara) yang difasilitasi oleh setempat, Jumat (27/12/2019).

Mereka memilih untuk bertaha di huntara, karena rumah yang mereka miliki rusak dan hancur akibat dihantam banjir bandang beberapa waktu lalu. Dampak Banjir Solok Selatan

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solok Selatan, Riki Amran menyebutkan, warga yang mengungsi akibat banjir bandang, sudah kembali ke rumah masing-masing, hanya 94 KK yang hingga saat ini masih bertahan di huntara. Dampak Banjir Solok Selatan

Huntara yang diberikan kepada 94 KK korban banjir bandang, yaitu berbentuk rumah sewaan selama enam bulan. Mereka akan tinggal di sana hingga diajukan kembali hunian tetap.

"Total keseluruhan di Kabupaten Solok Selatan, ada 94 KK. Sewanya diajukan dari berbagai bantuan, seperti Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan juga masyarakat umum," ujarnya saat dihubungi Langgam.id via telepon, Jumat (27/12/2019).

Menurut Riki, rencana kedepan, Wali Nagari setempat sudah menyediakan lahan seluar tiga hektar di Pakan Rabaa Timur untuk relokasi warga yang terdampak banjir bandang.

Namun, jika dalam jangka waktu enam bulan, Hunian Tetap (Huntap) belum dapat diselesaikan, maka huntara akan diperpanjang sementara.

"Lahan sudah oke, sekarang kita mencari anggaran pembangunannya yang dikoordinasikan oleh BNPB, InsyaAllah kita akan difasilitasi dengan anggaran pembangunan," ungkapnya.

Dikatakannya, huntap akan dibangun sesegera mungkin. Saat ini, pihaknya masih fokus pada masa transisi selama tiga bulan. Kalau belum selesai masa transisi, bisa saja ditambah 3 bulan lagi.

"Kita inginnya cepat, tapi menimbang kondisi dan cuaca juga, target kita ingin kerja cepat ini tapi kalau cuaca tidak mendukung, tentu akan kita perpanjang sampai pembangunannya (huntap) selesai," jelasnya.

Lokasi relokasi, kata Riki, ada beberapa tempat, selain di Pakan Rabaa Timur, juga ada di Pakan Rabaa Tengah. Namun, di Pakan Rabaa Tengah masih dicarikan tempatnya oleh Wali Nagari.

Lalu, relokasi juga ada di daerah Lubuk Ulang Aling. "Jadi, ada beberapa tempat, kalau di Lubuk Ulang Aling, kita sarankan kepada wali nagari untuk cari tempat relokasi, tentunya berada di daerah ketinggian," katanya. (Rahmadi/ZE)

Baca Juga

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sumatra Barat menyebut insiden penembakan Kasatreskrim Polres Solok Selatan, AKP Ryanto
Kasus Penembakan Kasatreskrim Solsel, WALHI Sumbar Sebut Ini Tragedi Kejahatan Lingkungan
Martius resmi diusulkan menjadi ketua DPRD Kabupaten Solok Selatan definitif untuk masa jabatan 2024-2029. Sementara David Tester
Martius Diusulkan Jadi Ketua DPRD Solok Selatan Definitif
APBD Perubahan 2024, Pemkab Solsel Patok Belanja Rp930 Miliar
APBD Perubahan 2024, Pemkab Solsel Patok Belanja Rp930 Miliar
Pemkab Solok Selatan membagikan bantuan pangan cadangan beras pemerintah (BP-CBP) tahap ketiga periode Agustus,
Kendalikan Inflasi, Pemkab Solsel Gelar Bazar Subsidi dan Pasar Murah
50 Warga Binaan Rutan Kelas II B Muara Labuh Terima Remisi
50 Warga Binaan Rutan Kelas II B Muara Labuh Terima Remisi
APBD 2025, DPRD dan Pemkab Solok Selatan Sepakati Belanja Rp917 Miliar
APBD 2025, DPRD dan Pemkab Solok Selatan Sepakati Belanja Rp917 Miliar