Langgam.id - Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo mengingatkan jajaran Komite Penanganan covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) untuk bekerja berbasis data dan melakukan intervensi berbasis lokal dalam menangani kasus covid-19. Dengan begitu, penanganan kasus covid-19 tak buru-buru disikapi dengan menutup suatu wilayah.
"Sehingga jangan buru-buru menutup suatu wilayah, kota/kabupaten. Kalau kita bekerja berbasis data, langkah intervensi akan lebih efektif," ujar Jokowi dalam rapat terbatas via video conference seperti dikutip dari Tempo.co, Senin (14/9/2020).
Baca juga: Sebaran 3.386 Kasus Covid-19 di Sumbar, 10 Kabupaten dan Kota Zona Oranye
Lebih lanjut, Jokowi mengatakan, jika bekerja berbasis data, komite akan menemukan bahwa persebaran kasus covid-19 di setiap wilayah berbeda-beda. Misalnya di suatu provinsi yang memiliki kabupaten, tidak semua berada di zona merah. Demikian juga di tingkat kota/kabupaten, tidak semua kelurahan atau kecamatan berada di zona merah.
Jokowi juga menegaskan penanganan kasus covid-19 ini tidak digeneralisir. "Perlu treatment yang berbeda-beda. Untuk itu, strategi intervensi berbasis lokal penting sekali untuk dilakukan," ujar Jokowi.
Presiden juga memerintah, Komite untuk fokus menangani delapan provinsi dengan kasus tertinggi, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, dan Papua.
"Delapan provinsi ini prioritas, sudah saya sampaikan sejak dua bulan lalu," ujar Jokowi. (Tempo/Yesi/ABW)