Langgam.id - Perusahaan yang ingin sukses dan maju harus punya karyawan yang punya jiwa entrepreneur. Hal ini dibuktikan sendiri oleh CEO PT Paragon Salman Subakat dalam memajukan perusahaan kosmetiknya.
Dia menyampaikan secara virtual saat menjadi pembicara dalam Fellowship Jurnalisme Pendidikan Batch 2 yang digagas oleh Gerakan Wartawan Peduli Pendidikan (GWPP) dan PT Paragon Technology and Innovation, CEO PT Paragon, (27/7/2021).
"Semua orang bisa berjiwa entrepreneurhip, terbukti yang membangun paragon itu adalah para karyawannya, banyak pengembangan dilakukan karyawan yang bisa disebut memiliki jiwa entrepreneur," katanya.
Orang yang berjiwa entrepreneur, kata dia, memiliki kinerja yang berkualitas baik dalam kreativitas, semangat, dan inovasi. Memang menurutnya tidak akan semua orang yang akan menjadi pengusaha, hanya sekitar 5 persen dari populasi. Namun jiwa enteprenuer dapat dipelajari.
Dia menjelaskan bahwa PT Paragon dibangun oleh para karyawannya atau yang disebutnya paragonian. Dalam perusahaan ada budaya yang dibangun dan diciptakan menjadi framework dan development yang penting untuk kemajuan usaha.
"Yang membedakan paragonian dengan karyawan biasanya yaitu mereka memiliki jiwa self motivated, kemudian mampu fokus dalam bekerja, senang bekerja keras, dan dekat dengan frontline," katanya.
Kemudian karyawan yang berjiwa intraprenuer juga anti birokrasi dan senang bekerja cepat. Mereka suka bekerja yang langsung bersentuhan dengan konsumen. Mereka juga bekerja tidak semata-mata mengharapkan gaji saja.
"Mereka bekerja tidak hanya mengharapkan gaji saja, tapi mereka punya value based dalam bekerja, kira-kira seperti itu dari 10 ribu lebih pegawai Paragon," ujarnya.
Menurutnya karyawan yang berjiwa intraprenuer memiliki jiwa pendobrak dan selalu ingin berinovasi menciptakan sesuatu yang baru. Jadi perusahaan dimulai oleh orang yang berjiwa entrepreneur lalu dibesarkan oleh manajer.
Jadi entrepreneur, lanjut dia, tidak pernah sendiri dalam membangun perusahaan karena harus ada yang profesional dan tim yang solid dalam menbangun perusahaan. Semuanya harus bekerja dengan disiplin, sehingga menjadi enterpreneur tidak cukup bermodalkan niat dan semangat saja.
"Entrepreneur itu harus disiplin, mereka memiliki belive dalam membangun perusahan, akibatnya perusahaan tumbuh lebih cepat, semangat enteprenueer harus mengalir di setiap orang," katanya. (Rahmadi/ABW)