Cerita Alfi Anak Pemulung yang Nyaman Belajar di Sekolah Rakyat, Bisa Makan 3 Kali Sehari

Langgam.id — Alfia Rahma (15) kini telah memulai babak baru dalam hidupnya lewat Sekolah Rakyat. Saat ini kehidupan siswi kelas 1 Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 13 Bekasi jauh lebih baik dibandingkan sebelumnya.

Ia bukan hanya bisa makan tiga kali sehari, tetapi juga menatap masa depan dengan penuh semangat dan harapan.

Alfi mengungkapkan bahwa saat ini dirinya bisa makan tiga kali sehari dengan lauk bergizi dan beragam, sesuatu yang dulu sulit ia rasakan di rumahnya di kawasan Sumur Batu, Bantar Gebang.

“Kalau di rumah, makannya dua kali sehari, itu pun sedikit. Lauknya paling sayur sawi bening, tempe, atau ikan,” tutur Alfi saat ditemui di Bekasi pekan ini.

Ia menceritakan itu pun ia harus berbagi porsi dengan ayah, ibu, kakak, dan adik perempuannya yang masih duduk di kelas 2 SD.

Kini, di asrama Sekolah Rakyat, Alfi tidak hanya bisa makan cukup, tapi juga belajar dengan nyaman. “Alfi sekarang punya harapan untuk menggapai cita-cita dan semoga bisa mengubah kehidupan keluarga ke depan. Terima kasih, Bapak Presiden Prabowo. Di sini, Alfi akan berjuang dan belajar sungguh-sungguh,” ujarnya.

Alfi adalah anak dari pasangan pemulung yang bekerja di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi. Ia bertekad mengangkat martabat keluarganya lewat pendidikan.

“Alfi akan berjuang untuk emak dan bapak. Supaya bapak dan ibu bisa lihat Alfi pakai seragam Polwan atau bisa kuliah setinggi-tingginya,” ujarnya.

Cita-citanya sederhana namun mulia. Ia ingin menjadi polisi wanita (Polwan) atau prajurit wanita (Kowad) agar bisa menjadi abdi negara dan membanggakan keluarga.

“Saya mau jadi Polwan pertama di keluarga saya,” ucapnya tegas.

Ia tak ingin bernasib sama seperti kakaknya yang putus sekolah di kelas 6 SD dan kini membantu orang tua memulung di TPST Bantar Gebang.

Sekolah Rakyat merupakan program yang digagas Presiden Prabowo Subianto untuk memberikan akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.

Program ini diluncurkan resmi pada 14 Juli 2025, menyediakan pendidikan gratis berasrama setara SD, SMP, dan SMA. Seluruh biaya, termasuk kebutuhan sekolah dan makan, ditanggung pemerintah.

Di SRMA 13 Bekasi, Alfi bersama ratusan anak dari keluarga tidak mampu digembleng pendidikan dan karakternya agar mampu mengangkat derajat orang tua mereka dan memutus rantai kemiskinan.

Alfi dan keluarganya tinggal di rumah bedeng dekat TPST Bantar Gebang. Dindingnya dari triplek bekas, lantainya tanah, sebagian ditutup spanduk usang untuk menahan angin, dan ketika hujan, air menetes dari atap yang bocor.

Sejak kecil, Alfi tumbuh di lingkungan itu. Ia sempat bersekolah di PKBM Al Falah, Sumur Batu — yayasan yang memberikan pendidikan gratis bagi anak-anak pemulung, dari PAUD hingga Paket A, B, dan C. (*)

Baca Juga

Rifki Nurwan Aziz, lulusan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung yang melanjutkan studi ke Australia, kembali ke
Lulusan Australia dan Kini Pilih Mengajar di Sekolah Rakyat, Rifki: Program Ini Tepat Sasaran
Sebanyak 100 sekolah rakyat sudah dibangun selama 299 hari kinerja Presiden Prabowo Subianto. Tahun depan pemerintah menargetkan menjadi
100 Sekolah Rakyat Sudah Dibangun Selama 299 Hari Kinerja Presiden Prabowo
Anggaran Sekolah Rakyat Rp7 Triliun Tersebar di Berbagai Kementerian
Anggaran Sekolah Rakyat Rp7 Triliun Tersebar di Berbagai Kementerian
Kunker ke Sumbar, Wapres Gibran Kunjungi SRMP 4 Padang
Kunker ke Sumbar, Wapres Gibran Kunjungi SRMP 4 Padang
Melihat Sekolah Rakyat SRMP 4 Padang, Asa Menggapai Mimpi Buah Hati
Melihat Sekolah Rakyat SRMP 4 Padang, Asa Menggapai Mimpi Buah Hati
Serentak di 3 Lokasi, Sekolah Rakyat di Sumbar Resmi Diluncurkan
Serentak di 3 Lokasi, Sekolah Rakyat di Sumbar Resmi Diluncurkan