Cekcok Soal Penumpang, Sopir Angkot di Padang Pariaman Meninggal Kena Tikam

Potongan tubuh berupa paha diduga milik Septia Adinda (25) ditemukan di aliran sungai Batang Anai, tepatnya di Korong Duku, Nagari Kasang,

Ilustrasi. (Foto: pixabay.com)

Langgam.id - Cekcok sesama sopir angkutan kota (angkot) berujung maut terjadi di Pasar Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat (Sumbar), Senin (14/9/2020) sekitar pukul 21.00 WIB. Satu orang berinisial Yi (21) meninggal dunia setelah mendapat tikaman senjata tajam.

Korban meninggal dunia di dalam angkotnya. "Saat kejadian di dalam angkot ada lima orang, tapi saya belum berani mengatakan kelima orang ini terlibat," kata Kapolsek Lubuk Alung, AKP Harmon dihubungi langgam.id, Selasa (15/9/2020).

Harmon mengungkapkan, untuk sementara pelaku yang telah ditangkap dan ditetapkan tersangka hanya satu orang. Tersangka yaitu berinisial AS (17) yang juga sopir angkot.

"Persoalannya ini dipicu karena masalah sewa menyewa penumpang," ujarnya.

Ia menerangkan, kejadian berawal saat korban menaikkan penumpang di batas Kota Padang. Kemudian sopir angkot lainnya berinisial Ma (20) marah kepada korban, karena tak terima angkot yang dikendarainya berhenti lama.

Selanjutnya, kata Harmon, korban tidak menerima tindakan pelaku. Akhirnya, korban menemui Ma ketika angkot mereka sama-sama berada di batas Kota Padang. Terjadi percakapan sesama sopir angkot ini, dan berjanji akan menyelesaikan perkara tersebut di Pasar Lubuk Alung.

"Setelah korban mengendarai angkotnya dan sekitar pukul 20.30 WIB korban tiba di Pasar Lubuk Alung. Korban langsung menurunkan semua penumpang yang ada di dalam angkot dan memarkirkan angkotnya sambil menunggu kedatangan Ma," jelasnya.

Namun di perjalanan, Ma ternyata menghubungi teman-temannya sebanyak lima orang untuk meminta bantuan. Sesampai di Pasar Lubuk Alung, korban lalu menghampiri angkot Ma.

"Korban langsung naik ke atas angkotnya, pada saat itu teman-teman Ma sudah berada di dalam angkot tersebut. Kemudian salah satu teman dari Ma yaitu AS langsung melakukan penusukkan di dalam angkot sehingga korban lari keluar meminta pertolongan ke warga," tuturnya.

Korban banyak mengeluarkan darah, maka dibawa ke Puskesmas Lubuk Alung namun kondisi kritis dirujuk ke RSUD Padang Pariaman. Namun sesampainya nyawa Korban tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia. (Irwanda/SS)

Baca Juga

Warga Padang Pariaman Antusias Sambut Program Makan Bergizi Gratis
Warga Padang Pariaman Antusias Sambut Program Makan Bergizi Gratis
Keluarga Septia Adinda (25), korban dugaan pembunuhan dan mutilasi di Kabupaten Padang Pariaman, tidak terima pengakuan terduga pelaku,
Keluarga Korban Mutilasi Bantah Pengakuan Terduga Pelaku Soal Adanya Utang
Potongan tubuh berupa paha diduga milik Septia Adinda (25) ditemukan di aliran sungai Batang Anai, tepatnya di Korong Duku, Nagari Kasang,
Potongan Paha Diduga Milik Korban Mutilasi di Padang Pariaman Ditemukan
Suasana duka menyelimuti rumah Siska Oktavia Rusdi (23) di Korong Kampung Apar, Kenagarian Sungai Buluh Utara, Kecamatan Batang Anai,
Ibu dari Korban Perempuan yang Dibunuh Terduga Pelaku Mutilasi di Sumbar Meninggal
Polisi membeberkan motif kasus pembunuhan dan mutilasi perempuan bernama Septia Adinda (25 tahun) ternyata dipicu persoalan utang-piutang.
Motif Perempuan di Sumbar Dimutilasi Dipicu Utang-piutang, Jasad Dipotong 10 Bagian
Polisi melakukan pengembangan kasus pembunuhan dan mutilasi jasad Septia Adinda (25), potongan mayatnya ditemukan di Padang Pariaman
Polisi Bongkar Sumur Tempat 2 Korban Lain yang Dibunuh Terduga Pelaku Mutilasi di Sumbar