Langgam.id – Calon Gubernur Sumatra Barat nomor urut 01, Mulyadi, mengklaim angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sumbar stagnan di peringkat 9 nasional selama sepuluh tahun terakhir.
Hal tersebut disampaikannya pada Debat Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar 2020, di Hotel Grand Inna Muara Padang, Kamis (03/12/2020).
“Seperti yang kita ketahui saat ini, Indeks Pembangunan Manusia kita nyaris stagnan di ranking 9. Dalam 10 tahun ini kita tidak naik peringkatnya,” ujar Mulyadi.
Ia membandingkan peringkat tersebut dengan IPM Provinsi Bengkulu dan Jambi. Kedua provinsi tersebut, kata Mulyadi, berhasil meningkatkan angka IPM-nya.
“Bahkan Bengkulu dan Jambi bisa meningkatkan Indeks Pembangunan Mereka,” tukasnya.
Mulyadi menilai, hal tersebut disebabkan oleh kinerja pemerintah yang kurang baik dalam mengelola masyarakat. Menurutnya kondisi ini harus diperbaiki dengan melakukan pemerataan pendidikan di Sumbar.
“Kami melihat, jangan-jangan memang masyarajat Sumatra Barat ini memang bagus sementara peran dari pemerintah tidak terlalu terlihat,” kata Mulyadi.
CEK FAKTA:
Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Nasional, IPM Sumbar tidak pernah beranjak dari peringkat 9 nasional sejak tahun 2010. Namun, jika dilihat dari segi perkembangan angka IPM, Sumbar mengalami kenaikan setiap tahunnya.
Pada tahun 2019, IPM Sumbar naik sebesar 0,66 poin dari tahun 2018. Kenaikan tersebut juga tampak pada tahun 2018 yang naik 0,49 poin dari tahun 2017.
Sementara itu, terkait IPM Bengkulu dan Jambi juga ditemukan kenaikan setiap tahunnya. Pada tahun 2019, IPM Bengkulu naik sebesar 0,81 poin dari tahun sebelumnya. Sedangkan IPM Jambi naik 0,86 poin.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Langgam.id, IPM Sumbar terbukti stagnan di peringkat 9 nasional dalam satu dekade terakhir.
IPM Bengkulu dan Jambi juga terbukti naik setiap tahunnya, namun kedua provinsi tersebut tidak pernah mengungguli peringkat IPM Sumbar sejak tahun 2010.