Cegah Penyakit Pascabanjir, Dinkes Solok Selatan Turunkan Petugas Sanitarian

Cegah Penyakit Pascabanjir, Dinkes Solok Selatan Turunkan Petugas Sanitarian

Warga korban banjir di Solok Selatan saat melakukan pemeriksaan kesehatan. (Foto: Irwanda)

Langgam.id - Lima hari setelah bencana banjir menerjang Kabupaten Solok Selatan, Sumatra Barat (Sumbar), para warga yang terdampak mulai kembali ke rumah masing-masing dengan tetap siaga akan kedatangan banjir susulan.

Sebelumnya, para tim kesehatan telah melakukan pelayanan puskesmas keliling dengan mendatangi rumah warga. Rata-rata, warga mengalami gatal-gatal, demam hingga trauma.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Solok Selatan, Novirman, mengatakan selain mengerahkan tenaga medis, pihaknya juga menurunkan tenaga sanitarian. Hal ini untuk mengantisipasi bertambahnya warga yang menderita penyakit pascabencana banjir.

"Untuk antisipasi warga mengidap penyakit pascabanjir supaya tidak bertambah, kami selain menurunkan tim medis juga ada sanitarian. Supaya masyarakat paham apa-apa saja yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit," kata Novirman, Selasa (17/12/2019).

Sanitarian adalah seorang Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh untuk melakukan kegiatan pengamatan, pengawasan dan pemberdayaan masyarakat dalam rangka perbaikan kualitas kesehatan meningkatkan cara-cara hidup bersih dan sehat.

Novirman mengungkapkan, sanitarian
akan memberikan edukasi dan promosi kesehatan kepada warga korban banjir. Karena kecenderungan pasca banjir biasanya warga mengidap berbagai penyakit seperti diare, ISPA, gatal-gatal dan demam.

"Demam dan ISPA menerpa warga karena perubahan situasi suhu dan cuaca. Sementara penyakit gatal-gatal, penyakit kulit dan diare biasanya karena warga terkena air yang tidak bersih. Termasuk air bersih untuk konsumsi," ujarnya.

Ia meminta warga agar memastikan konsumsi air bersih dan steril. Novirman mengakui pascabanjir, warga kesulitan mendapatkan akses air bersih. Meski begitu, Dinas Kesehatan menyarankan warga tidak mengonsumsi air sembarangan.

"Usahakan dapat sumber air bersih dan direbus sampai mendidih. Kalau tidak cari air minum kemasan biar tidak diare," tuturnya. (Irwanda/RC)

Baca Juga

Sebanyak 10 orang terduga pelaku penambangan emas sistem manual diamankan oleh tim gabungan Satreskrim Polres Solok Selatan bersama
Polisi Gerebek Tambang Emas Ilegal di Solsel, 10 Orang Diamankan
Bupati Solok Selatan, Khairunas dan Wabup Yulian Efi meninjau Pasar Padang Aro, Rabu (19/3/2025). Kedatangan Bupati dan Wabup Solsel
Pasokan Berasal dari Luar Daerah, Harga Cabai Merah di Solsel Naik
Pemkab Solsel dan Pemprov Sumbar Akan Selesaikan Pembangunan Masjid Nurul Bakti di Sangir, Dianggarkan Rp2,6 Miliar
Pemkab Solsel dan Pemprov Sumbar Akan Selesaikan Pembangunan Masjid Nurul Bakti di Sangir, Dianggarkan Rp2,6 Miliar
Dinsos Sumbar menyalurkan ribuan kilogram beras reguler serta jenis kebutuhan logistik lain bagi warga terdampak banjir yang melanda
Pemprov Sumbar Salurkan Bantuan Bagi Warga Terdampak Banjir di 2 Daerah
Curah hujan tinggi disertai angin ribut (siklon) menyebabkan banjir dan longsor di beberapa daerah di Kabupaten Sijunjung, Kamis (27/2/2025).
Hujan Deras, Sejumlah Wilayah di Sijunjung Dilanda Banjir dan Longsor
Banjir dan longsor melanda Kabupaten Limapuluh Kota. Dua bencana tersebut disebabkan tingginya intensitas hujan sejak Rabu hingga
Banjir dan Longsor Landa Limapuluh Kota, Akses Jalan Sumbar-Riau Sempat Terputus