Langgam.id-Semen Padang FC dipastikan degradasi ke Liga 2 usai dikalahkan 2-0 oleh PSIS Semarang. Pertandingan itu dilangsungkan di Stadion Moch Soebroto, Magelang, Jumat (13/12/2019).
Pelatih Eduardo Almeida gagal membuat tim bisa bertahan di Liga 1. Sebelumnya, kedatangan Eduardo pada pertengahan musim 2019 lalu diharapkan bisa menyelamatkan tim dari degradasi.
Walaupun gagal, secara umum ia berhasil membuat tim lebih baik. Terbukti dari capaiannya selama melatih sejak pertengahan musim. Gaya permainan anak asuhnya juga dinilai lebih baik oleh suporter dibandingkan sebelum kedatangannya.
Selama musim 2019 Semen Padang FC telah dipimpin oleh 3 pelatih yaitu Syafrianto Rusli, Weliansyah, dan Eduardo Almeida. Saat ini Kabau Sirah sudah melewati 32 pertandingan dengan raihan 31 poin.
Saat bersama Syafrianto Rusli di awal musim, Semen Padang hanya mendapatkan 3 poin dari 6 laga. Kemudian menyatakan mundur dari kursi pelatih.
Asisten pelatih weliansyah menjadi pelatih kepala. Bersama Weliansyah Kabau Sirah melewati 10 laga dengan hanya meraih 8 poin. Total 11 poin yang mampu didapatkan selama putaran pertama.
Eduardo kemudian ditunjuk manajemen di putaran ke dua Liga. Hingga saat ini ia telah melewati 16 laga dengan perolehan 20 poin. Keberhasilan tersebut juga tidak lepas dari para pemain yang baru masuk di putaran ke dua liga.
Pemain yang baru masuk di putaran ke dua terbukti berhasil memberi perubahan terutama di lini penyerangan. Diantara pemain yaitu Vanderley Fransisco, Flavio Beck, dan Yu Hyun Koo.
Saat ini Semen Padang masih menyisakan 2 pertandingan sebelum Liga berakhir. Setelah itu tim akan kembali berlaga di Liga 2 2020.
Eduardo saat jumpa pers usai laga melawan PSIS mengatakan telah berusaha memperbaiki tim sejak awal kedatangannya. Menurutnya permainan tim terus membaik hinga berhasil mendapatkan 20 poin.
"Saya tahu Semen Padang sangat membutuhkan poin, saya tahu itu sangatlah sulit, saya mencobanya, tim juga mencoba, kami mencoba melakukan yang terbaik yang bisa dilakukan," katanya.
Dia mengatakan tidak datang sejak awal Liga dimulai. Saat itu tim sangat kekurangan poin. Ia pun berjuang untuk memperbaiki keadaan walaupun sulit.
"Kita tidak bisa memperbaiki apa yang telah terjadi di masa sebelumnya, memang saya tidak masuk di awal tapi itu tidak menjadi masalah, kita fokus dengan masa depan," katanya.
Dia mengatakan orang-orang tidak bisa mengatakan kalau Semen Padang tidak mengalami peningkatan sejak putaran ke dua liga 1. Ataupun tidak bisa dikatakan kalau pemain bermain dengan buruk. Menurutnya tim terus bergerak lebih baik sejak awal putaran ke dua.
"Sejujurnya tidak akan ada yang bisa mengatakan semen Padang tidak mengalami peningkatan, atau pemain tidak bermain dengan baik, saya katakan bahwa kami berhasil membuat 20 poin, saya datang kesini dan bersama pemain kami mendapatkan 20 poin," katanya. (*/Rahmadi)