Buntut Dugaan Keracunan Massal Siswa, IRT di Padang Berurusan dengan Polisi

Buntut Dugaan Keracunan Massal Siswa, IRT di Padang Berurusan dengan Polisi

Gerobak bakso bakar diamankan Polsek Kuranji. [Fuad/Langgam]

Langgam.di - Buntut dugaan keracunan massal siswa di Gunung Sarik, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, seorang ibu rumah tangga (IRT) terpaksa berurusan dengan pihak kepolisian.

IRT tersebut berinisial K, 34. Seorang penjual bakso bakar di depan SDN 29 Gunung Sariak.

Setidaknya ada 30 siswa sekolah dasar dan 5 warga mengalami muntah, sakit perut, mual hingga pusing setelah mengkonsumsi barang dagangannya. K merupakan warga setempat.

K pun diperiksa polisi dan barang dagangannya diperiksa Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Padang untuk mencari penyebab dugaan keracunan massal itu.

"Saya tidak menyangka ini akan terjadi. Padahal saya berjualan seperti biasanya. Jika tahu seperti ini saya pasti tidak akan jualan," ujar K kepada Langgam.id seusai diperiksa polisi di Mapolsek Kuranji, Selasa (11/1/2022) sore.

K mengaku hanya sebagai penjual bakso bakar saja. Makanan yang dijual tidak diracik sendiri, melainkan dia beli dari tempat penggilingan daging di kawasan pasar Alai, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang.

"Saya di rumah hanya membentuknya saja, membulatkannya. Jadi bakso itu bahannya saya beli sudah jadi, jadi tidak saya yang membuatnya sendiri di rumah," katanya.

K mengungkapkan, dalam proses pengolahan, bahan yang dibeli dari tempat penggilingan itu langsung direbus di rumah. Setelah direbus, bakso yang sudah dalam bentuk bulat dimasukan dalam frezer.

"Pas mau jualan baru diambil dan rebus lagi. Tidak ada saya tambah bumbu lain," katanya.

Saus dan kecap, katanya, juga dibeli bungkusan di pasar. Soal bumbu ia juga tak meraciknya sendiri. "Jadi saya bingung, kok bisa keracunan," tuturnya.

K menambahkan, dia mulai berjualan di SDN 29 Gunung Sariak sekitar pukul 06.30 WIB saat para siswa mulai berdatangan ke sekolah. Hingga pukul 07.30 WIB, dagangannya sempat laku hingga 100 tusuk lebih.

"Saya tahunnya ketika saya balik ke sekolah sekitar pukul 09.30 WIB. Sampai sana kok tidak ada yang beli. Terus ada guru yang datang bilang, katanya dagangan saya ada racunnya," tutur K.

Diketahui, puluhan siswa dan warga tersebut sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Rasyidin Padang untuk mendapatkan perawat medis terkait gejala yang dialami.

Saat ini, pihak kepolisian dan BPOM Padang masih menyelidiki penyebab dugaan keracunan massal siswa dan warga tersebut. K sendiri kini berstatus wajib lapor di Mapolsek Kuranji, Padang.


Dapatkan update berita terbaru setiap hari dari Langgam.id. Mari bergabung di Grup Telegram Langgam.id News Update, caranya klik https://t.me/langgamid, kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Juga

Perampokan Dramatis di Agen Brilink Dharmasraya: Penyanderaan, Luka Tembak, dan Uang Raib
Perampokan Dramatis di Agen Brilink Dharmasraya: Penyanderaan, Luka Tembak, dan Uang Raib
Setelah berkas acara pemeriksaan dinyatakan lengkap, Polda Sumbar melimpah tersangka dan barang bukti gadis penjual gorengan
In Dragon, Pembunuh dan Pemerkosa Gadis Penjual Gorengan Segera Disidang
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Sumbar mencatat sebanyak 12 daerah di Sumatra Barat terpapar PMK
103 Kasus PMK Ditemukan pada 12 Daerah di Sumbar dari November 2024-12 Januari 2025
Sempat tertinggal 1-0 dari Borneo FC pada babak pertama putaran kedua Liga 1 BRI Indonesia, Semen Padang FC balas skor jadi 1-3.
Berhasil Comeback, Semen Padang FC Keluar Zona Degradasi Usai Hajar Borneo
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) oleh Presiden RI, Prabowo Subianto telah berlangsung sejak 6 Januari 2025 lalu. Beberapa daerah di Sumbar
Belum Dilaksanakan, Program Makan Bergizi Gratis di Padang Tunggu Arahan Pusat
Ilustrasi Remaja meninggal
Dua Orang Hanyut Terbawa Arus Sungai di Pesisir Selatan