Langgam.id - Beberapa komoditas mengalami peningkatan harga selama 2018, sebagian lainnya mengalami penurunan. Hal tersebut membuat inflasi juga naik-turun setiap bulannya di Padang dan Bukittinggi, dua kota yang masuk dalam indeks harga konsumen (IHK) Badan Pusat Statistik (BPS).
Inflasi tertinggi di Padang sebesar 0,8 persen terjadi pada Oktober 2018 dan terendah -0,40 persen terjadi pada Agustus 2018. Sementara, di Bukittinggi inflasi tertinggi mencapai 0,92 persen terjadi juga pada Oktober 2018 dan terendah -0,39 persen terjadi pada Mei 2018.
Demikian gambaran berita resmi Statistik yang dikeluarkan BPS Sumbar pada 2 Januari 2018 dan diakses langgam.id pada Jumat (11/1/2019) di situs resmi BPS.
Dalam berita itu disebutkan, IHK merupakan salah satu indikator ekonomi penting yang dapat memberikan informasi mengenai perkembangan harga barang dan jasa yang dibayar oleh konsumen. Padang dan Bukittinggi adalah dua dari 23 kota IHK di Sumatra.
Penghitungan IHK ditujukan untuk mengetahui perubahan harga dari sekelompok tetap barang dan jasa yang pada umumnya dikonsumsi oleh masyarakat.
Perubahan IHK dari waktu ke waktu menggambarkan tingkat kenaikan harga alias inflasi atau tingkat penurunan harga (deflasi) dari barang dan jasa berkaitan erat dengan kemampuan daya beli masyarakat, terutama yang berpenghasilan tetap.
Inflasi dan deflasi yang terjadi akan mencerminkan daya beli dari uang yang dipakai masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. "Semakin tinggi inflasi maka semakin rendah nilai uang dan semakin
rendah daya belinya," sebut BPS.
Menurut data BPS, harga komoditas naik selama 2018 di Kota Padang antara lain: bensin, beras, bawang merah, nasi dengan lauk, mie, sayur, daging ayam ras, jeruk, rokok putih, tarif pulsa ponsel dan beberapa komoditi lainnya.
"Komoditas yang mengalami peningkatan harga di kota Bukittinggi adalah; beras, sewa rumah, bensin, rokok kretek filter, bawang merah, sekolah dasar, bahan bakar rumah tangga, rokok kretek, daging ayam ras, tarip parkir dan beberapa komoditi lainnya."
Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga selama 2018 di Kota Padang di antaranya; cabai merah, angkutan udara, gula pasir, kentang, petai, kelapa, daging sapi, minyak goreng, kangkung, sabun detergen bubuk/cair dan beberapa komoditi lainnya.
"Sementara komoditas yang mengalami penurunan harga di Kota Bukittinggi antara lain; cabai merah, kentang, minyak goreng, cat tembok, nila, gula pasir, buncis, jeruk nipis/limau, kelapa, bawang putih dan beberapa komoditi lainnya." (HM)