Langgam.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menambah 5 ventilator (alat bantu pernapasan) lagi untuk Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. M. Djamil Padang. Tambahan ini untuk menutup kekurangan alat itu di rumah sakit tersebut.
Direktur Pengelolaan Logistik dan Peralatan BNPB Rustian mengatakan, tambahan lima unit ventilator tersebut, sesuai dengan usulan Pemprov Sumatra Barat (Sumbar).
"Insya Allah 5 unit ventilator nanti malam sampai, paling lambat besok pagi," kata Rustian, saat dihubungi Langgam.id, Minggu (16/5/2021).
Baca Juga: Ventilator Kurang, RS M. Djamil Padang Meminjam untuk Antisipasi Lonjakan Pasien Covid-19
Sebelumnya, Direktur Umum SDM dan Pendidikan RSUP Dr. M Djamil Padang Dovy Djanas menyebutkan, rumah sakit tersebut kekurangan alat bantu pernapasan atau ventilator untuk penanganan pasien Covid-19.
RSUP M Djamil Padang, menurutnya, saat ini hanya punya 14 ventilator jenis multi purpose atau jenis invasive. Ventilator tersebut digunakan untuk penanganan pasien Covid-19 yang tergolong keadaan berat.
"Kita punya 14 ventilator itu, sudah terpakai 13, jadi kita punya sekarang hanya sisa satu, kita kan takutnya ada lonjakan kasus, jadi kita mempersiapkan ventilator tambahan untuk antisipasi itu," katanya, Sabtu (15/5/2021).
Menurutnya ventilator yang dibutuhkan memang yang jenis multi purpose atau invasive. Sementara ventilator sendiri ada jenis invasive dan non invasive. Kalau bisa pihaknya ingin ada tambahan yang untuk multi purpose.
Ia mengatakan, setelah berkoordinasi Wakil Gubernur Sumbar, pihaknya sudah mendapat dua pinjaman. Ada dua ventilator dipinjamkan dari Semen Padang Hospital (SPH). Ia berharap hal itu dapat mengantisipasi kalau ada lonjakan kasus.
"Kita tidak tahu berapa harus disiapkan, kalau memang perlu banyak tentu kita harus siapkan. Kita sekarang ini kita juga sedang menambah layanan di lantai tiga, mudah-mudahan kalau sudah selesai ruangnya bisa ditambah lagi alat-alatnya termasuk ventilator," ujar Dovy.
Meski demikian, pihaknya tidak ingin ada lonjakan kasus Covid-19. Namun berdasarkan arahan dr Andani Eka Putra bisa saja ada lonjakan kasus sehingga harus ada antisipasinya sejak sekarang. Dia berharap hal ini menjadi perhatian dari pemerintah daerah.
"Ini menjadi keinginan kita sebagai rumah sakit berkoordinasi dengan Pemerintahan provinsi dan pihak terkait, tetapi kita doakan tidak ada lonjakan kasus, antisipasi yang penting," katanya.
Dia mengatakan, dari kapasitas ruang yang tersedia, pihaknya butuh sekitar 5 sampai 10 ventilator lagi. Selain diharapkan dari rumah sakit yang di Sumbar, pihaknya juga melaporkan kepada pemerintah pusat. (AE/Rahmadi/SS)