Langgam.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat mewaspadai gelombang tinggi hingga 4 meter di sejumlah wilayah di Tanah Air. Hal itu disampaikan melalui pengumuman di akun resmi BMKG pada Minggu (14/7/2019).
Prakiraan itu berlaku selama tiga hari. Yakni, antara pukul 7.00 WIB tanggal 14 Juli 2019 hingga pukul 7.00 WIB tanggal 17 Juli 2019.
Tinggi gelombang antara 2,5 meter hingga 4 meter, berpotensi terjadi di 19 kawasan laut di Indonesia. Sebanyak tiga wilayah terdapat di barat Pulau Sumatra, termasuk Perairan Mentawai, Sumatra Barat (Sumbar).
Tiga kawasan tersebut adalah Perairan Barat Aceh hingga Kepulauan Mentawai. Kemudian, Perairan Bengkulu hingga barat Lampung dan Samudera Hindia barat Aceh hingga Bengkulu. Gelombang dengan tinggi 2,5 meter hingga 4 meter dikategorikan BMKG sebagai berbahaya.
Samudra Hindia barat Enggano hingga selatan Jawa Barat bahkan berpotensi dengan gelombang antara 4-6 meter. Hal ini masuk kategori sangat berbahaya.
Menurut BMKG, gelombang tinggi di sejumlah wilayah Tanah Air ini karena terdapat pusaran tekanan rendah 1006 hPa di Samudera Pasifik Utara Papua. Pola angin di wilayah utrara ekuator umumnya dari Tenggara - Barat Daya dengan kecepatan 4-25 knot.
Sedangkan di wilayah selatan equator umumnya dari Timur-Selatan dengan kecepatan 4-25 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di Perairan Enggano dan Perairan selatan Banten hingga Jawa Barat. Juga di Laut Sawu, Laut Arafuru, Perairan Kepulauan Sangihe - Talud dan Laut Maluku.
Selain itu, BMKG Maritim Teluk Bayur juga mengeluarkan prakiraan cuaca jalur penyeberangan. Prakiraan ini berlaku antara pukul 19.00 WIB 14 Juli 2019 sampai dengan pukul 19.00 WIB 15 Juli 2019 (hari ini).
Penyeberangan antara Padang-Sikakap, tinggi gelombang diperkirakan 0,1-1,5 meter, Padang-Tua Pejat 0,1-1,3 meter dan Padang-Mentawai umumnya 0,1-1,3 meter.
Kemudian dalam prakiraan yang disampaikan Prakirawan Ferdy Gustian Utama itu, diprakirakan antara Tua Pejat-Sikakap tinggi gelombang 0,8-1,3 meter dan antara Sikakap-Sikabaluan 0,5-1,3 meter.
BMKG memperingatkan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran. Untuk perahu nelayan, bila Kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m. Untuk kapal Tongkang, bila kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m eter.
Sementara untuk kapal Ferry, bila Kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 meter. Sementara, untuk kapal Ukuran besar seperti kapal Kargo atau kapal pesiar, baru berisiko tinggi bila Kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter. (*/HM)