Langgam.id- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memasang lagi sebanyak 15 sensor pendeteksi dini tsunami di wilayah Sumatra Barat.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan saat ini sudah dipasang 181 sensor pendeteksi gempa dan tsunami. Dia mengatakan masih ada 13 lagi yang akan dipasang karena ada 194 titik alat yang dipasang di seluruh wilayah Indonesia.
"Jadi masih kurang 13 titik lagi, diupayakan akan selesai sebelum akhir tahun 2019," katanya di Inna Muara Hotel saat rapat koordinasi bersama BNPB di Kota Padang, Senin (23/12/2019).
Dia mengatakan 15 titik lokasi di Sumbar terpasang di 7 kabupaten kota. Wilayah tersebut berada di pantai. Sebelumnya juga sudah terpasang 9 sensor, sehingga saat ini ada 24 sensor di Sumbar. Alat tersebut dipasang agar bisa menginformasikan peringatan tsunami lebih cepat.
"Tujuannya untuk memberikan peringatan dini agar lebih cepat, yang tadinya 2 menit bisa 3 menit, sehingga punya waktu menyelamatkan diri dari tsunami lebih panjang," katanya.
Kemudian juga ada 50 sensor deteksi dini peringatan gempa bumi yang dipasang di Sumbar. Alat tersebut berguna untuk memberitahukan ada gempa sebelum datangnya guncangan gempa.
"Jadi 15 detik sampai 30 detik sudah ada peringatan, sehingga kita memiliki waktu lebih cepat untuk menyelamatkan diri lari keluar dan berlindung," katanya.
Dia mengatakan alat tersebut masih belum diaktifkan karena sistemnya belum selesai. Alat tersebut juga dilakukan ujicoba di Sumbar. Sehingga kalau berhasil nantinya juga akan dikembangkan ke daerah lain di Indonesia.
Sementara untuk keamanan alat tersebut agar tidak rusak, BMKG memasang di lahan dan perkantoran pemerintah setempat. Kesepakatan tersebut juga sudah ditandatangani oleh bupati dan walikota.
"Kita berterima kasih kepada gubernur dan bupati walikota, karena telah memberikan lahannya untuk tempat sensor bahkan kantor pemerintah. Hal itu menjaga agar tidak dicuri orang dan dirusak," katanya.
Dia juga berharap agar masyarakat menyadari pentingnya peralatan dini peringatan gempa dan tsunami. Apalagi alat tersebut untuk menjaga jiwa manusia juga.
"Kami sangat mohon agar masyarakat tidak mengambil, tidak merusak, iseng, atau untuk main-main, ada akinya, ada juga sekrupnya," katanya.
Sementara untuk pemeliharaan alat tersebut akan dilakukan oleh BMKG secara teknis. (Rahmadi/HM)