Langgam.id - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatra Barat (Sumbar) masih melakukan observasi terhadap seekor beruk ekor babi yang ditangkap di kawasan Jalur Lintas Padang-Solok, tepatnya di Sitinjau Lauik, Kota Padang.
Kepala Seksi Wilayah II BKSDA Sumbar, Eka Dhamayanti, mengatakan pihaknya masih mempertimbangkan langkah selanjutnya setelah satwa berhasil ditangkap. Saat ini, beruk masih dalam penanganan.
"Sekarang masih di BKSDA Sumbar, karena dalam proses observasi. Satwa ini memang mengalami luka di tangannya," kata Eka, Senin (6/1/2020).
Eka tak menampik langkah yang diambil terhadap satwa akan dilakukan rehabilitasi. Namun, apabila memang menganggu juga bisa dilakukan tahap eradikasi.
"Tapi itu masih kami pertimbangkan. Untuk satwa memang terbilang dewasa dan berjenis jantan," ujarnya.
Perlu diketahui beruk tersebut masuk perangkap pada Minggu (5/1/2020) sekitar pukul 16.00 WIB. Sementara, perangkap dipasang pihak BKSDA Sumbar sejak tanggal 19 Desember 2019 di sekitar hutan atas menindaklanjuti keresahan masyarakat.
Kepala Resort BKSDA Kota Padang, Budi Novela, mengatakan untuk proses penangkapan satwa dipancing dengan makanan yang diletakkan di dalam perangkap. Setidaknya, terdapat buah-buahan serta kacang.
"Memang satwa yang masuk perangkap sesuai target selama ini. Umpannya macam-macam, ada buah-buahan. Tapi kami juga kasih kacang, karena satwa ini juga sering meminta makanan ke masyarakat, sudah terbiasa dengan makanan manusia," katanya. (Irwanda/ICA)