Langgam.id - Menanggapi isu penolakan rencana jalan tol yang melewati Kabupaten Limapuluh Kota, Nagari Situjuah Batua menyatakan siap bila trase dialihkan ke nagari tersebut.
"Andai saja akses jalannya itu bisa (sesuai kajian teknis) masuk dari Supayang, Tanah Datar lalu tembus ke Nagari Situjuah Batua, Kecamatan Situjuah Limo Nagari, maka kami (anak nagari) siap terima," kata Pucuk Adat Situjuah Batua MKH Dt Marajo Kayo, Sabtu (29/2/2020), dalam siaran pers yang diterima Langgam.id.
Walinagari Situjuah Batua DV Dt Tan Marajo menyebut, andai saja trase tol Sumbar-Riau bisa dilakukan ulang kajian tekhnisnya, maka akses jalan Tanah Datar-Limapuluh Kota yang melewati Supayang dan Situmbuak bisa dilalui ke Situjuah Limo Nagari. "Situjuah Batua siap. Kita akan dukung dan berikan fasilitas," katanya.
Yusrizal Dt Pado, wali nagari Tungka, Kecamatan Situjuah Limo Nagari dalam siaran pers yang sama juga berkomentar demikian. "Kalau memang bisa dari Supayang ke Situjuah, terus trase Lareh Sago Halaban, ya kami siap," kata Datuk Pado.
Sebelumnya, Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit menyebut ada masyarakat yang tidak setuju nagari mereka dilewati jalan tol Padang-Pekanbaru. Masing-masing Nagari Taeh Baruah dan Nagari Koto Baru Simalanggang di Kecamatan Payakumbuh, Kabupaten Limapuluh Kota.
“Jangan sampai disebut kami akan merugikan masyarakat. Kita semua harus duduk, ninik mamak, alim ulama, perantau, cadiak pandai, pemuda, dan tokoh masyarakat,” katanya di Padang, Rabu (26/2/2020).
Dia memastikan pemerintah tidak akan merugikan masyarakat. Persoalan ganti rugi, juga tidak akan menimbulkan masalah seperti sebelumnya. Apalagi, jalan tol merupakan proyek strategis nasional yang harus didukung.
“Yang ada sekarang kan baru konsep awal, belum putus itu, bisa berubah, kalau memang bermasalah nanti kita bisa pindah,” ujarnya. (*/SS)