Langgam.id - Ratusan pegawai yang terdiri dari bidan dan perawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mohammad Natsir Solok, Sumatra Barat (Sumbar) menggelar aksi demonstrasi, Senin (13/1/2020).
Mereka menuntut manajemen RSUD Mohammad Natsir transparan dalam urusan keuangan. Mulai dari klaim terhadap BPJS, pembagian jasa pelayanan yang diberikan hingga soal remunerasi.
Salah seorang perwakilan perawat yang enggan disebutkan namanya mengatakan, pihaknya mencurigai adanya ketidak sesuaian soal pembagian jasa pelayanan yang terus menurun dari waktu ke waktu oleh pihak manajemen rumah sakit.
"Sampai Maret 2019, masih aman. Perawat dan bidan menerima uang pembagian jasa pelayanan sesuai standar," katanya.
Sedangkan untuk April 2019, uang pembagian pelayanan jasa pelayanan dan lainnya menurun drastis, rata-rata turun hingga angka Rp 1 juta.
"Maret 2019, saya menerima sekitar Rp.3,3 juta. Bulan April turun menjadi Rp2,1 juta dan pada Mei saya hanya menerima Rp1,1 juta, ada apa ini, kami butuh kejelasan," katanya.
Bahkan sekitar Oktober 2019, bidan dan perawat juga sudah melakukan aksi serupa. Namun tuntutannya tidak digubris pihak manajemen rumah sakit.
Terpisah, kepala RSUD Mohammad Natsir, Basyir Busnia, mengatakan pihaknya akan mengklarifikasi soal tuntutan yang disampaikan oleh perawat dan bidan tersebut. Dia mengklaim pihak rumah sakit terbuka soal keuangan.
"Ini hanya perbedaan persepsi saja. Nanti akan kita jelaskan pada seluruh perawat dan bidan, mereka bisa hitung sendiri," katanya. (*/ICA)