Langgam.id - Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumatera Barat (Sumbar) Endang Kurnia Saputra mengatakan, Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 jika berlangsung dua putaran diprediksi akan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi, terutama meningkatnya konsumsi masyarakat.
"Apabila pemilu berlangsung dua putaran maka masyarakat yang akan diuntungkan karena tingkat konsumsi meningkat," kata Endang dalam keterangannya, Jumat (20/1/2024).
Endang memprediksi tingkat konsumsi masyarakat di Tanah Air, khususnya di Ranah Minang akan meningkat cukup signifikan jika dibandingkan dengan tingkat konsumsi pada 2023 atau sebelum tahapan pemilu berlangsung.
Hal ini dikarenakan, pada saat tahapan pemilu berlangsung, pemerintah menyiapkan anggaran dalam jumlah besar, terutama ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai pihak penyelenggara pesta demokrasi. Dana itu kemudian digunakan untuk berbagai kegiatan, salah satunya pembuatan alat peraga kampanye.
"Artinya, pelaku usaha yang bergerak di sektor percetakan akan menerima banyak permintaan pembuatan alat peraga kampanye. Hal itu secara langsung dapat menggeliatkan ekonomi masyarakat," ujar Endang.
Selain itu, lanjut Endang, partai politik, calon legislatif, bahkan calon presiden dan calon wakil presiden juga akan memesan atribut kampanye, seperti baju, topi, syal, jaket, dan lain sebagainya.
"Dengan permintaan tersebut maka industri tekstil di Tanah Air akan ikut kecipratan anggaran yang digelontorkan pemerintah maupun dari para calon anggota DPR, DPD hingga calon presiden dan calon wakil presiden yang maju," imbuhnya.
Endang menambahkan, dampak positif lainnya dari pemilu dua putaran adalah meningkatnya aktivitas ekonomi masyarakat, seperti transportasi, jasa, dan pariwisata.
"Jadi, dampaknya adalah pemerintah akan belanja, industri tumbuh, dan konsumsi masyarakat juga ikut tumbuh," pungkasnya.
Adapun, BI memperkirakan laju ekonomi Sumbar tahun ini bisa tumbuh 5,5 persen dengan tingkat inflasi yang terkendali di kisaran 2,5 persen plus minus 1 persen. (*/Fs)