BI Sumbar: Laju Inflasi Terkendali Karena Kebijakan PSBB

BI Sumbar: Laju Inflasi Terkendali Karena Kebijakan PSBB

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumbar. (Foto: ist)

Langgam.id - Bank Indonesia menilai laju inflasi Sumatra Barat selama kuartal kedua tahun ini bakal tertahan didorong turunnya permintaan masyarakat sebagai dampak pelaksanaan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di daerah itu.

Implikasi dari kebijakan tersebut, terjadi pembatasan di segala bidang terutama sektor usaha yang menyebabkan terjadinya penurunan pendapatan pekerja. Imbasnya permintaan atau daya beli masyarakat pun ikut turun.

"Terjadi penurunan permintaan di masyarakat selama Lebaran 2020 dibandingkan Lebaran tahun-tahun sebelumnya. Termasuk juga larangan mudik ikut menahan laju inflasi," kata Kepala Bank Indonesia Sumbar Wahyu Purnama A, melalui siaran resmi, Selasa (30/6/2020).

Menurutnya, kebijakan PSBB selama pandemi Covid-19 di kuartal kedua berimbas terhadap turunnya pendapatan masyarakat, karena pelaku usaha terpaksa melakukan pembatasan, dan laju ekonomi mandek. Hal itu menyebabkan daya beli menjadi rendah dan menghambat laju inflasi.

Ia memperkirakan inflasi di kuartal kedua lebih melambat dibandingkan kuartal pertama 2020 yang mencapai 2,09 persen. Bahkan, jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya atau kuartal kedua 2019 yang mencapai 3,61 persen.

Secara umum, BI memperkirakan inflasi tahun ini sedikit meningkat dari tahun sebelumnya disebabkan kenaikan tarif cukai rokok secara gradual sepanjang tahun. Selain itu, dari faktor alam juga potensi terjadinya cuaca ekstrem dan pergeseran pola tanam akan menimbulkan tekanan inflasi.

"(Akan) ada sedikit menimbulkan tekanan inflasi khususnya pada kelompok makanan, minuman dan tembakau. Namun secara keseluruhan masih baik," ujar Wahyu.

Ia memperkirakan laju inflasi Sumbar sepanjang 2020 masih akan terkendali dalam rentang target inflasi nasional yakni pada kisaran 3 persen plus minus 1 persen. (HF)

Baca Juga

Trickle-Down Effect: “Mitos yang Gagal Menetes”
Trickle-Down Effect: “Mitos yang Gagal Menetes”
Langgam.id - Kenaikan harga BBM turut berdamopak terhadap harga pangan di Kabupaten Agam, Sumatra Barat (Sumbar), salah satunya Cabai Merah.
Inflasi Sumbar September 2025 Tembus 4,22 Persen Dipicu Kenaikan Harga Cabai Merah
Bank Indonesia Nilai GPM Efektif Jaga Stabilitas Harga Pangan di Sumbar
Bank Indonesia Nilai GPM Efektif Jaga Stabilitas Harga Pangan di Sumbar
Dipicu Kenaikan Harga Cabai dan Beras, Inflasi Kota Padang Panjang Agustus 2025 Sebesar 2,75 Persen
Dipicu Kenaikan Harga Cabai dan Beras, Inflasi Kota Padang Panjang Agustus 2025 Sebesar 2,75 Persen
Pemerintah baru saja menggelontorkan paket stimulus ekonomi 2025 yang terdiri atas 8 program akselerasi, 4 program lanjutan dan 5 program
Stimulus Ekonomi 2025, Ojol dan Pekerja Lepas Dapat Perhatian Khusus dari Pemerintah
Pemerintah merilis paket ekonomi 2025 yang mencakup 8 program akselerasi, 4 program lanjutan, dan 5 program penyerapan tenaga kerja (8+4+5).
Pemerintah Rilis Program Paket Ekonomi 8+4+5, Ini Tiga Dampak Positifnya