Langgam.id - Bank Nagari memberikan sinyal akan menurunkan bunga pinjaman atau kredit menyusul penurunan suka bunga acuan oleh Bank Indonesia sebanyak 25 basis poin dari 6,25 persen menjadi 6 persen pada rapat dewan gubernur (RDG) beberapa waktu lalu.
Direktur Utama Bank Nagari Gusti Candra mengatakan kebijakan bank sentral memangkas suku bunga dinilai sebagai upaya untuk memulihkan konsumsi dan mendorong peningkatan aktivitas ekonomi.
"Bank sentral menurunkan suku bunga cenderung untuk meningkatkan konsumsi dan investasi. Dengan kata lai untuk merangsang pertumbuhan ekonomi," katanya kepada langgam, Sabtu (21/9/2024).
Menurutnya, Bank Nagari tentu akan menyelaraskan kebijakan dan strategi bisnis yang sesuai guba merespon perubahan BI rate menjadi 6 persen.
Biasanya, kata Gusti, implikasi dan penyesuaian terhadap kebijakan bank sentral akan berlangsung bertahap. "Ada mekanisme pasar dan hukum supply demand disana," sebutnya.
Adapun, Bank Nagari menargetkan pertumbuhan kredit dan pembiayaan tahun ini, cukup moderat di angka 8 persen. Manajemen optimis target tersebut terpenuhi mengingat pelonggaran yang dilakukan bank sentral, serta mulai pulihnya perekonomian.
Sebelumnya, Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan (BI7DRR) sebesar 25 basis poin (bps) menjadi level 6 persen dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang berlangsung pada 17-18 September 2024.
Mengikuti itu, suku bunga deposit facility dan lending facility juga turun masing-masing menjadi 5,25 persen dan 6,75 persen.
"Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 17 dan 18 September 2024 memutuskan untuk menurunkan BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 6,00 persen," ujar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam keterangan resmi. (*/Fs)