Langgam.id - Bank Indonesia memproyeksikan laju pertumbuhan ekonomi Sumatra Barat pada tahun 2023 berada di kisaran 4,2 persen hingga 5 persen.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumbar Wahyu Purnama A menyebutkan Sumbar tidak akan mengalami dampak signifikan akibat ancaman resesi global yang diperkirakan melanda banyak negara.
"Ekonomi Sumbar masih ditopang sektor pertanian, sehingga tidak terlalu terpengaruh resesi global," katanya, Rabu (25/1/2023).
Menurutnya, secara umum Indonesia juga tidak terpengaruh resesi global karena memiliki kecukupan energi dan pangan. Tinggal bagaimana tugas pemerintah menjamin ketersediaan pasokan energi dan pangan serta memastikan rantai distribusi tidak terganggu.
"Yang mengalami dampak resesi global ini adalah negara-negara yang tidak memiliki sumber energi dan pangan. Umumnya negara Eropa karena sumber energi dan pangan mereka terbatas," ujarnya.
Meski demikian, ia mengingatkan pemda untuk mengoptimalkan berbagai potensi yang ada guna mendorongan pertumbuhan ekonomi. Terutama dari sektor pertanian yang porsinya terhadap struktur ekonomi Sumbar mencapai 23 persen.
Menurutnya, perlu ada upaya serius berbagai pihak memaksimalkan sektor pertanian guna memastikan tersedianya pasokan pangan, serta mengembangkan hilirisasi pertanian untuk memberikan nilai tambah bagi masyarakat dan menjadi sumber pertumbuhan.
"Kita perlu belajar ke Lampung, di sana hilirisasi pertaniannya berjalan baik," kata Wahyu.
Selain itu, Sumbar juga perlu memaksimalkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru. (*/FS)