Langgam.id - Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Sumatra Barat (Sumbar) mengadakan pertemuan silaturrahmi dengan 4 pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sumbar. Silaturahmi dengan puluhan ninik mamak dilakukan dalam rangka menciptakan Pilkada yang berjalan dengan badunsanak damai.
Dalam pertemuan tersebut hadir calon gubernur nomor urut 1 Mulyadi. Kemudian calon nomor urut 3 Fakhrizal. Sementara nomor urut 4 ada calon wakil gubernur Audy Joinaldy. Sedangkan pasangan bomor urut 2 Nasrul Abit-Indra Catri diwakilkan oleh tim suksesnya dalam silaturrahmi itu.
Ketua LKAAM Sumbar M Sayuti Dt Rajo Panghulu saat pertemuan itu mengatakan bahwa empat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur merupakan putra terbaik Sumbar. Siapapun nanti yang terpilih maka ia akan menjadi pemimpin masyarakat Sumbar.
"Kita harus menciptakan Pilkada badunsanak. Siapapun yang terpilih maka ia adalah pemimpin Sumbar, maka tidak ada lagi menjadi pemimpin bagi kelompok tertentu saja," katanya di Kantor LKAAM Sumbar, Rabu (25/11/2020).
Ia mengingatkan agar siapapun nantinya pemimpin yang terpilih maka ia harus memperhatikan kebijakan di bidang adat dan budaya. Semua fungsi adat dan budaya yang berlandaskan adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah harus menjadi perhatian.
"Kita meminta visi dan misi mereka kalau terpilih, yaitu apa program mereka tentang memajukan adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah, kemudian bagaimana memberdayakan kelembagaan adat dan bagaimana meningkatkan kapasitas ninik mamak di Sumbar," katanya.
Ia juga membahas soal Daerah Istimewa Minangkabau. Hal itu dibahas karena salah satu misi dari LKAAM Sumbar hasil Mubes LKAAM. Siapapun nanti yang terpilih menjadi gubernur, maka LKAAM akan tetap menyuarakan soal Daerah Istimewa Minangkabau.
Alasannya itu disampaikan, sebab Daerah Istimewa Minangkabau merupakan amanat UUD 1945 dan amanat konstitusi. Bukan persoalan mengada-ngada, karena terdapat dalam pasal 18 B. Istimewanya tidak hanya sekedar nama saja, tetapi juga sistem.
"Lebih kongritnya itu matrilineal sistem, yaitu basuku ke ibu, basako ka mamak, banasab ka bapak, itu tidak ada di dunia ini di tempat lain, tempat lain ada yang patrilineal dan ada yang parental, disini kita bertahan sistem kekerabatan ke ibu tersebut," katanya.
Dijelaskannya paling utama istimewa itu harus ada di nagari-nagari, yaitu difungsikan sebagaimana mestinya. Nagari difungsikan mulai mamaknya, suraunya, masjidnya, balai adatnya, ulamanya, bundo kanduang, pemuda, dan pengusahanya harus sukses semuanya.
Sekarang ini sangat berbeda dan nagari berjalan secara parsial. Belum seperti yang diinginkan. Nagari belum seutuhnya sejahtera, padahal nagari harus sejahtera. Bukan hanya Sumbar saja. Menurutnya, hal ini ditanggapi dengan baik oleh para calon.
"Tadi waktu terbatas, jadi beliau ini tadi membisikan kepada saya, kalau memang itu kehendak masyarakat Sumbar keseluruhan maka (Daerah Istimewa Minangkabau) akan diperjuangkan," katanya. (Rahmdi/ABW)